Senin, 06/05/2024 20:13 WIB

China Janji akan Balas Tarif Baru Trump

Kementerian luar negeri China mengatakan, ancaman Washington adalah

Bendera kebangsaan China berkibar di sekitar kontainer (Foto: Reuters)

Beijing - Pemerintah China menuduh Amerika Serikat (AS) melakukan intimidasi. Ia memperingatkan akan menyerang balik setelah administrasi Trump menaikkan tarif 10 persen pada impor China senilai USD200 miliar untuk mengguncang pasar global.

Mendapat laporan tersebut, Kementerian Perdagangan China "terkejut". Ia mengaku akan melaporkan kepada Organisasi Perdagangan Dunia. Dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan Reuters, disebut tindakan AS sepenuhnya tidak dapat diterima.

Di lain tempat, Kementerian luar negeri China mengatakan, ancaman Washington adalah "tipikal bullying". Ia menyebut perselisihan itu sebagai "pertarungan antara unilateralisme dan multilateralisme".

Seperti diketahui, pada Selasa, pejabat AS  mengeluarkan daftar ribuan barang-barang China yang dikenakan tarif baru. Item teratas berdasarkan nilai adalah furnitur dengan USD29 miliar impor pada 2017, router senilai USD23 miliar tahun lalu dan komponen komputer dengan nilai USD20 miliar.

Kebijakan tersebut memicu reaksi, Kamar Dagang AS mendukung pemotongan pajak domestik Trump dan upaya untuk mengurangi regulasi bisnis, tetapi tidak mendukung kebijakan tarif agresif Trump.

"Tarifnya pajak, biasa dan sederhana, tetapi memaksakan pajak untuk produk senilai USD200 miliar lainnya akan menaikkan biaya barang sehari-hari bagi keluarga Amerika," kata juru bicara Chamber.

Di antara cara-cara potensial yang dapat ditentang Beijing adalah "langkah-langkah kualitatif," ancaman yang ditakuti oleh bisnis AS di China dapat melakukan inspeksi hingga penundaan persetujuan investasi dan bahkan boikot konsumen.

Senada dengan itu, Ketua Komite Keuangan Senat AS, Orrin Hatch, mengatakan bahwa pengumuman AS "tampak sembrono dan bukan pendekatan yang ditargetkan."

Ketua DPR Republik AS Paul Ryan mengatakan, China memang melakukan praktik perdagangan yang tidak adil tetapi, tetapi "Saya tidak berpikir menaikkan tarif adalah jalan keluar masalah tersebut."

KEYWORD :

China Ameirika Serikat ekonomi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :