| Kamis, 12/07/2018 10:11 WIB
Ketua BPOM Penny Lukito (Foto: Istimewa)
Palembang - Jelang perhelatan Asian Games 2018, BPOM RI terus mengintensifkan pengawasan pangan terutama di Palembang. Sebagai salah satu tempat penyelenggaraan pesta olahraga negara-negara se-Asia, Palembang mendapat perhatian khusus terkait keamanan pangan terlebih kota ini memiliki kuliner khas populer yang sangat diminati wisatawan.
Untuk memastikan keamanan pangan tersebut, Kepala
BPOM RI Penny K Lukito bersama jajarannya melakukan kunjungan kerja ke
Palembang Rabu (11/7). Mengawali agendanya, Kepala
BPOM RI memimpin rapat koordinasi lintas sektor untuk memantau kondisi lapangan terkait keamanan pangan di kantor B
BPOM di
Palembang.
Berikutnya, sebelum bertolak ke sentra kuliner, Kepala
BPOM RI menyempatkan diri melakukan pembinaan untuk memotivasi pegawai B
BPOM di
Palembang. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemberian stikerisasi oleh Kepala
BPOM RI kepada sejumlah pedagang pempek di Kampung Sentra Pempek 26 Ilir.
Proses sertifikasi tersebut diawali pembinaan dan pengawasan hingga dinyatakan aman serta bebas dari bahan berbahaya seperti formalin. Selain pemberian stiker, juga dilakukan pemberian celemek kepada para pedagang, sebagai simbol pembuatan pangan yang higienis.
Penny berpesan kepada penjual untuk membuat pempek dengan cara yang baik, tanpa menggunakan bahan berbahaya. Hasil pengawasan B
BPOM di
Palembang menunjukkan tidak ada pempek yang menggunakan formalin.
"Ini harus dipertahankan, jika ada yang melanggar akan ditindak dengan ancaman hukuman dua tahun pidana dan denda empat miliar rupiah," tegasnya.
Menurutnya momentum
Asian Games ini turut membawa nama Indonesia. Untuk itu harus dijaga salah satunya dengan mewujudkan pangan yang aman.
Menyambut
Asian Games 2018, B
BPOM di
Palembang telah melakukan penyuluhan keamanan pangan kepada 1.166 pelaku usaha seperti penjual pempek, jasa boga, restoran saji hingga pedagang kaki lima yang ada di
Palembang. Pemeriksaan akan terus dilakukan terhadap produk yang dijual dari penggunaan formalin, borax, rhodamin B dan methanil yellow.
Bahkan ada pelaku usaha pempek yang tengah berproses mendaftarkan produknya di
BPOM RI. Pengusaha pempek, Heri menuturkan kisahnya saat pembinaan mulai dari cara pembuatan yang higienis, pre audit, perbaikan sarana, hingga proses pendaftaran nomor izin edar MD.
"Kami sangat berterimakasih, pendampingan yang diberikan B
BPOM di
Palembang sangat membantu. Prosesnya dari awal hingga pendaftaran begitu mudah", ucapnya bersemangat.
Di kedai pempek miliknya, Kepala
BPOM RI berkesempatan meninjau pempek yang dihasilkan, sekaligus memasang stikerisasi. Tak hanya itu, Kepala
BPOM RI memberikan edukasi kepada para pelaku usaha pempek di
Palembang. Banyak dari mereka yang antusias meminta pembinaan sekaligus bertanya terkait prosedur pendaftaran di
BPOM RI.
Deputi Bidang Pengawasan
Keamanan Pangan Olahan Suratmono menjelaskan pendaftaran bisa dilakukan online dengan biaya murah. "Pelaku usaha cukup meminta surat keterangan usaja dr RT/RW atau Kelurahan, dan untuk UMKM diberikan intensif potongan biaya sebesar 50%", jelasnya.
Penny berharap dengan adanya upaya bersama ini pelaku usaha dapat menciptakan produk yang bermutu agar dapat di ekspor ke seluruh penjuru dunia, dan bisa meningkatkan income ekonomi lokal dan ekonomi nasional.
"Kalau makanan di
Palembang berkualitas bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
BPOM RI membantu produk-produk
Palembang berdaya saing," ucap Penny.
KEYWORD :
Asian Games Palembang BPOM Keamanan Pangan