Peraih Nobel Perdamaian Iran Shirin Ebadi
Dubai - Peraih Nobel Perdamaian Iran Shirin Ebadi mendesak rakyat Iran untuk melakukan pembangkangan sipil dan terus melanjutkan demonstrasi. Aksi ini merupakan tindakan paling berani warga Iran terhadap pemimpinnya sejak kerusuhan proreformasi pada 2009.
Harian pan-Arab milik Saudi Asharq Al-Awsat mengutip pengacara hak asasi manusia Iran yang mengatakan bahwa warga Iran harus tetap di jalan. Apalagi konstitusi memberi mereka hak untuk mengadakan demonstrasi.Ebadi yang berbasis di London, mendapatkan Nobel Perdamaian pada 2003 dan satu dari sejumlah kritikus kepemimpinan Iran yang diasingkan, meminta orang-orang Iran untuk berhenti membayar tagihan air, gas dan listrik dan pajak.Seperti dikutip dari reuters, Kamis (4/1), setelah enam hari demonstrasi yang menggetarkan kepemimpinan Iran dan menewaskan 21 orang, Garda Revolusi elit negara bagian pada hari Rabu mengerahkan pasukan untuk memadamkan kerusuhan di tiga provinsi.Baca juga :
Iran Tangkap 180 Pelaku Aksi Protes Kenaikan BBM
Demonstrasi anti-pemerintah, yang tampaknya spontan dan tanpa pemimpin yang jelas, dimulai di lingkungan kelas pekerja dan kota-kota kecil.Namun tampaknya juga mendapat daya tarik di antara kelas menengah dan aktivis kelas menengah yang ikut serta dalam demonstrasi tahun 2009.Iran Tangkap 180 Pelaku Aksi Protes Kenaikan BBM
Baca juga :
Ulama Terkemuka Irak Tewas di Depan Rumahnya
Ulama Terkemuka Irak Tewas di Depan Rumahnya
Peraih Nobel Perdamaian Demonstran Iran