Minggu, 28/04/2024 16:59 WIB

Ruang Publik Difasilitasi Pengembangan Biopori

Program Biopori ini bertujuan untuk memanfaatkan curahan air hujan agar tidak terbuang sia-sia.

Ilustrasi air (foto: Liputan6)

Jakarta - PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) fasilitasi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kelurahan Cililitan Jakarta Timur dan RPTRA Kembangan Utara melakukan studi pengelolaan bank sampah dan pembuatan lubang biopori (LBR) di Rumah SOPAN, Bekasi, Jawa Barat. Program Bank Sampah yang dijalankan Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur berdampak pada miniminya keberadaan sampah di wilayah Cililitan. Demikian diungkapkan Sekretaris Kelurahan Cililitan Cecep Umbara dalam studi lapangan di rumah Sopan Jatimakmur Pondok Gede Kota Bekasi, Rabu (20/12/2017).
Menurut Umbara, saat ini justru pihaknya merasa kesulitan menemukan sampah diwilayahnya karena sampah tersebut sudah dimanfaatkan secara ekonomis oleh masyarakat setempat dalam bentuk Bank Sampah. Selain upaya mengurangi dampak negatif akibat sampah, kini kelurahan Cililitan tengah menjalankan program Biopori dan pengolahan sampah menjadi kompos yang difasilitasi oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero) bekerjasama dengan Rumah SOPAN.
Program Biopori ini bertujuan untuk memanfaatkan curahan air hujan agar tidak terbuang sia-sia dan bisa terserap kedalam tanah sebagai cadangan air minum bagi warga setempat. Begitupun dengan sampah yang ada bisa dimanfaatkan sebagai kompos setelah diolah melalui proses yang sederhana.
Dalam Studi di Rumah Sopan ini, Umbara bersama puluhan warga Cililitan lainnya menyaksikan bagaimana proses pembuatan Biopori dan pengolahan sampah menjadi Kompos yang baik.
“Kami berharap, warga juga bisa memanfaatkan sampah dengan mengolahnya menjadi kompos sehingga bisa dipergunakan untuk kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman,” jelas Umbara.
Sebagai informasi, RPTRA Cililitan yang berada di Kelurahan Cililitan Jakarta Timur mendapatkan pelatihan pembuatan lubang resapan biopori (LBR) dari PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) dan pembuatan lubang resapan biopori sebanyak 500 LBR yang tersebar di beberapa titik.
Selain kelurahan Cililitan, dalam studi di Rumah SOPAN juga diikuti oleh kelompok kader PKK dan PPSU Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat. Selain RPTRA Cililitan, RPTRA Kembangan Utara juga telah mendapatkan pelatihan pembuatan lubang resapan biopori dari PT. Asuransi Jiwasraya.(Persero) sebanyak 500 LBR yang tersebar di beberapa titik yang sering terjadi genangan ketika hujan.
Penggagas Rumah Sopan Dr. Sony Teguh menjelaskan bentuk kerjasama nyata dari masyarakat untuk mengurangi dampak negatif sampah salah satunya dengan memanfaatkan sampah itu sendiri menjadi barang bernilai ekonomis.
“Sampah terlebih dahulu dipisahkan antara organik dan non organik, kemudian masing-masih diolah. Sampah organik bisa diolah menjadi Kompos sedangkan non organik seperti plastik dan botol bisa dijual,” jelas Sony seraya menjelaskan Rumah Sopan digagas oleh dirinya bersama musisi Kondang Iwan Fals.
Begitu juga dengan curahan air hujan yang acapkali menyebabkan banjir, salah satu solusi mengurangi banjir dengan banyaknya lubang-lubang biopori maka air tersebut langsung terserap kedalam tanah.
“Makin banyaknya lubang biopori dilingkungan warga maka potensi banjir semakin berkurang, air hujan jangan lari kemana-mana, sebaiknya langsung terserap dihalaman masing-masing warga dengan memperbanyak lubang Biopori,” jelas Sony.

KEYWORD :

biopori ruang publik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :