Marlen Sitompul | Selasa, 15/08/2017 21:03 WIB
Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) menolak rencana penambahan anggaran DPR senilai Rp5,7 triliun untuk pembangunan apartemen bagi anggota dewan di bekas Taman Ria Senayan.
Ketua DPP PAN,
Yandri Susanto mengatakan, pihaknya tidak setuju dengan rencana pembangunan apartemen untuk anggota dewan. Menurutnya, lebih baik penambahan kamar mandi di Gedung
DPR.
"Kalau mau meningkatkan fasilitas, misalkan jumlah kamar mandi ditambah di setiap sayap gedung. Selama ini hanya satu kamar mandi, bejubel disitu semua. Mungkin itu lebih penting," kata Yandri, ketika dihubungi, Jakarta, Selasa (15/8).
Kata Yandri, meningkatkan kualitas ruangan anggota
DPR dengan menambah fasilitas kamar mandi. Sebab, kamar mandi yang ada saat ini dinilai kurang memadai.
"Kalau kamar mandi okelah. Mendesak. Sekarang cuma kamar mandi. Di situ staf, tamu, anggota, kurang layaklah," terangnya.
Selain kamar mandi, kata Yandri, perbaikan lift gedung
DPR juga perlu dilakukan. Sebab, lift gedung
DPR sudah beberapa kali mengalami kecelakaan.
"Lift berapa kali jatuh, sudah berapa kali orang cedera. Yang lebih mendesak. Kemudian fasilitas umum seperti kantin dibuat lebih bagus, bersih, menarik, saya kira ada beberapa yang harus diperbaiki," terangnya.
Sebelumnya, Ketua Badan Urusan Rumah Tangga
DPR Anton Sihombing menyatakan total anggaran yang diajukan
DPR di Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp 5.728.308.210.000.
Rinciannya, Rp 4.024.410.881.000 untuk (satuan kerja) dewan. Sedangkan sebesar Rp 1.703.897.329.000 diperuntukan bagi kesekretariatan
DPR.
Anton menganggap permintaan anggaran
DPR sebesar Rp 5,7 triliun untuk Tahun Anggaran 2018 wajar karena besarannya hanya 0.35 persen dari APBN 2018.
"Penataan kawasan dulu. Saya kan sudah keliling
DPR seluruh dunia. Coba kamar lurah di DKI Jakarta lebih bagus dari kamar
DPR. Kaya gedung juga itu dulu dibangun untuk 500 orang sekarang udah 800 orang," kata Anton.
KEYWORD :
Proyek Apartemen DPR PPP Yandri Susanto