Minggu, 08/06/2025 23:46 WIB

5 Pelatih yang Diberhentikan Setelah Memenangkan Trofi Besar, Apa Penyebabnya?

Pemecatan pelatih meski telah meraih trofi adalah fenomena yang cukup umum di dunia sepak bola.

Pelatih Luis Enrique (Foto: Goal)

Jakarta, Jurnas.com - Keputusan mengejutkan datang dari Tottenham Hotspur yang memecat pelatih Ange Postecoglou, meski ia baru saja membawa klub meraih trofi pertama mereka dalam 41 tahun di Liga Europa.

Kesuksesan Postecoglou mengakhiri puasa trofi Tottenham dengan kemenangan 1-0 atas Manchester United di final Europa League musim 2023/2024 seharusnya menjadi pencapaian yang patut dihargai.

Namun, keputusan untuk memecatnya hanya beberapa hari setelah meraih kemenangan tersebut mencerminkan betapa kompleksnya dunia sepak bola, di mana meskipun meraih trofi, itu belum tentu menjamin masa depan seorang pelatih.

Berikut adalah lima pelatih yang mengalami nasib serupa, dipecat meski telah meraih trofi penting bagi klub atau negara:

1. Ange Postecoglou (Tottenham Hotspur)

Setelah mengakhiri puasa trofi Tottenham yang berlangsung selama 17 tahun dengan menjuarai Liga Europa, pelatih asal Australia, Ange Postecoglou, dipecat.

Meski prestasinya mengantarkan Spurs meraih gelar Eropa pertama mereka dalam lebih dari empat dekade, performa buruk di kompetisi domestik menjadi alasan klub mengambil langkah drastis tersebut.

Kekalahan di beberapa pertandingan liga domestik membuat manajemen klub merasa perlu melakukan perubahan.

2. Roberto Di Matteo (Chelsea)

Roberto Di Matteo dipecat oleh Chelsea hanya beberapa bulan setelah mengantarkan klub meraih trofi Liga Champions pertama mereka pada 2012.

Di Matteo berhasil mengalahkan Bayern Munich di final Liga Champions dalam drama adu penalti yang menegangkan.

Meskipun sukses besar di Eropa, kekalahan Chelsea di liga domestik menyebabkan pemecatannya di bulan November 2012, yang mengingatkan kita bahwa di dunia sepak bola, trofi Eropa tidak selalu menjamin kesuksesan jangka panjang bagi pelatih.

3. Luis Enrique (Spanyol)

Setelah membawa Spanyol meraih gelar Piala Eropa 2012, Luis Enrique dipecat pada 2014. Kesuksesan Enrique di Piala Eropa memberikan dorongan moral bagi tim, tetapi penurunan performa di Piala Dunia 2014 yang mengakibatkan Spanyol tersingkir lebih awal menjadi alasan utama pemecatannya.

Meskipun Enrique telah mengantarkan Spanyol meraih trofi, hasil buruk di turnamen berikutnya membuat federasi merasa perlu melakukan perubahan.

4. Claudio Ranieri (Leicester City)

Claudio Ranieri, yang mengantar Leicester City menjuarai Premier League untuk pertama kalinya dalam sejarah klub pada musim 2015/2016, juga mengalami nasib buruk setelah meraih trofi besar tersebut.

Hanya beberapa bulan setelah merayakan kemenangan tersebut, Ranieri dipecat pada Februari 2017 setelah Leicester mengalami penurunan performa yang drastis di liga domestik. Meskipun berhasil menciptakan salah satu kejutan terbesar dalam sejarah sepak bola, hasil buruk dalam kompetisi domestik mengarah pada pemecatannya.

5. André Villas-Boas (Chelsea)

André Villas-Boas memulai kariernya dengan menjanjikan banyak hal di Chelsea setelah sukses besar bersama Porto.

Namun, meskipun ia memenangkan Piala FA dan Liga Europa pada musim 2012, pelatih asal Portugal ini dipecat pada bulan Maret setelah serangkaian hasil buruk di Liga Premier. Meskipun sukses meraih dua trofi dalam satu musim, performa buruk di kompetisi domestik menyebabkan pemecatannya, yang menunjukkan bahwa di dunia sepak bola, keberhasilan di Eropa belum tentu cukup untuk menjamin posisi pelatih.

 

KEYWORD :

Pecat pelatih Raih Trofi Sepak Bola Fakta Unik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :