Rabu, 30/04/2025 23:57 WIB

Dialog dengan Ratusan Driver Online Soal Potongan Aplikator, Adian: Kita Akan Perjuangkan

Tapi secara formal nanti kan BAM ya. Gua kan wakil ketua BAM. Wakil pimpinan badan aspirasi masyarakat DPR. Kita nanti akan mengundang perwakilan, kita mau FGD. Seharian tuh. Kita kan hitung lagi segala macam. Baru itu menjadi rumusan kita untuk kita perjuangkan.

Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDIP Adian Napitupulu dalam dialog terbuka dengan pengemudi roda dua dan empat terkait potongan 10 persen aplikator transportasi online di Jakarta, Rabu (30/4). (Foto: Dok. Jurnas)

Jakarta, Jurnas.com - Ratusan pengemudi angkutan online roda dua dan empat dari berbagai kelompok di wilayah Jabodetabek kumpul bareng membahas tuntutan potongan aplikator transportasi online sebesar 10 persen di Graha Pena 98, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/4).

Sejumlah narasumber hadir dalam dialog terbuka yang bertajuk “Menguji Tuntutan Potongan Aplikator 10%” tersebut. Ada perwakilan driver online roda empat Aries Renaldi, perwakilan driver online roda dua Kemed, pengamat transportasi Eddy Suzendi, serta anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDIP Adian Napitupulu.

Perwakilan driver online roda dua Kemed mengungkapkan, selama ini dirinya dan para rekan-rekan sangat tercekik akibat potongan-potongan dari aplikator yang sangat tinggi, bahkan hingga mencapai 30 persen.

“Jadi mengapa ada gerakan potongan 10 persen ini. Bahwa ini adalah gerakan perlawanan kita sekaligus menolak arogansi aplikator yang sangat manipulatif,” kata dia.

Kemed menekankan bahwa para ojek online siap melakukan perlawanan terhadap aplikator. Mewakili rekannya sesama pengemudi ojek online, dia menyampaikan terima kasih kepada jajaran Komisi V DPR RI, khususnya Adian Napitupulu yang telah memperjuangkan aspirasi mereka.

“Jadi prinsipnya begini bang, setelah kami mendengarkan pernyataan Bang Adian dan teman-teman di Komisi V yang memperjuangkan potongan aplikator 10 persen. Kami sangat berterima kasih karena abang dan rekan-rekan mau turun ke bawah dan mendengarkan aspirasi kami,” kata dia.

“Kalau 10 persen ini terealisasi tentu ini sangat berpengaruh para penghasilan kita,” imbuh Kemed.

Sementara perwakilan driver online roda empat, Aries Renaldi mengungkapkan bahwa selama ini klaim aplikator transportasi online menciptakan lapangan kerja adalah tidak benar. Sebaliknya, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan aplikator malah cenderung merugikan para pengemudi roda empat.

“Kebijakan aplikator selama ini justru terkesan membunuh (driver R4). Karena apa, korban ya sudah banyak. Misalnya mobil yang ditarik karena jumlah potongannya yang terlalu besar. Jadi saya lihat aplikator ini tidak menghidupi para pengemudi. Hanya sekedar janji-janji,” tegasnya.

Menanggapi keluhan ini, Adian mengatakan pihaknya akan terus memperjuangkan aspirasi dari para pengemudi roda dua dan empat tersebut.

Sampai saat ini, dilanjutkan Adian, koleganya di Komisi V DPR RI juga mendukung dan ikut memperjuangkan potongan 10 persen dari pihak aplikator transportasi online.

“Kalau dari pernyataan kan nanti bisa dilihat di videonya kan, berbagai macam praksi tuh. Itu kan pernyataan terbuka mereka. Itulah artinya bahwa, gini loh. Kita punya banyak sekali data yang bisa kita perdebatkan dalam pihak aplikator,” terangnya.

“Tapi secara formal nanti kan BAM ya. Gua kan wakil ketua BAM. Wakil pimpinan badan aspirasi masyarakat DPR. Kita nanti akan mengundang perwakilan, kita mau FGD. Seharian tuh. Kita kan hitung lagi segala macam. Baru itu menjadi rumusan kita untuk kita perjuangkan. Nah tahapnya diskusi ini, FGD dan sebagainya gitu loh,” demikian Adian yang Sekjen Pena 98 ini.

 

 

 

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi V PDIP Adian Napitupulu tarif ojol potongan 10 persen aplikator




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :