Ketua MPR RI Ahmad Muzani. (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Ketua MPR RI Ahmad Muzani menggarisbawahi peran strategis insan pers sebagai mitra konstitusional dalam menjaga semangat kebangsaan, ideologi negara, serta kohesi nasional.
Politikus Gerindra ini menegaskan, wartawan bukan hanya pelapor peristiwa, tetapi juga penggerak gagasan yang memperkuat persatuan bangsa.
Pernyataan itu disampaikan Muzani saat membuka Media Gathering MPR RI bersama Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) di Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/10).
“Kadang tugas MPR terasa, kadang tidak terasa. Namun lewat pemberitaan kawan-kawan wartawan, masyarakat bisa memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara,” kata dia.
Muzani menekankan bahwa tugas menjaga ideologi negara tidak selalu tampak di permukaan, tetapi menjadi fondasi agar bangsa tetap solid menghadapi dinamika politik yang terus bergerak.
“Kita harus merasakan bahwa ada kesadaran bersama yang dijunjung tinggi,” tegasnya.
Muzani juga mengingatkan kembali sejarah kontribusi pers dalam perjalanan pergerakan nasional. Ia menuturkan kisah wartawan muda asal Madura yang memantik perdebatan dalam Kongres Pemuda 1926 mengenai bahasa persatuan.
Gagasan itu kemudian menginspirasi keputusan bersejarah Kongres Pemuda 1928 yang menetapkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.
“Sejak dulu wartawan telah menjadi penyalur ide-ide besar yang mempersatukan bangsa,” ujarnya.
Bagi Muzani, wartawan adalah “kata hati rakyat, mata hati rakyat, serta telinga bagi MPR”.
Pertanyaan dan tulisan pewarta sering menjadi pemicu lahirnya kebijakan yang berdampak bagi publik.
Ia berharap sinergi MPR dengan insan pers semakin kuat, terutama dalam mengarusutamakan nilai kebangsaan, mengokohkan Pancasila, hingga merawat kesadaran berkonstitusi di tengah masyarakat.
“Pemberitaan yang benar adalah yang menyuarakan kata hati rakyat,” tutup Muzani.
KEYWORD :
Ketua MPR Ahmad Muzani Media Gathering insan pers mitra konstitusional wartawan DPR





















