Minggu, 12/10/2025 02:03 WIB

Pimpin PSTI Lagi, Rudianto Manurung Siap Menuju Panggung Dunia

Musyawarah PSTI Riau, Rudianto Manurung terpilih secara aklamasi untuk memimpin empat tahun kedepan

Rudianto Manurung Ketua Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI). (Foto: Jurnas/Ist).

Pekanbaru, Jurnas.com- Musyawarah Provinsi Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Riau di ballroom Hotel Alpha, Pekanbaru baru-baru ini, Rudianto Manurung terpilih secara aklamasi untuk memimpin PSTI Riau empat tahun lagi, periode 2025–2029. Rudianto dikenal sebagai sosok yang lebih sering terlihat di lapangan, berbicara dengan pelatih, memeriksa bola rotan, atau duduk di bangku penonton memantau anak-anak muda yang berlatih di bawah terik matahari.

“Kalau mengurus sepak takraw Riau menjadikan saya miskin, tak apa-apa,” ungkapnya.

Diketahui, ia sering memakai uang pribadi untuk transportasi atlet, membayar penginapan, bahkan membelikan perlengkapan latihan. Ketika pertama kali menjabat Ketua PSTI Riau pada 2021, organisasi itu dalam kondisi nyaris mati suri. Kepengurusan lama vakum, turnamen sepi, dan atlet kehilangan arah. Tapi Rudianto, seorang pengacara yang menekuni olahraga dari hati, memilih mulai dari bawah.

Ia berkeliling ke kabupaten satu per satu – Rokan Hulu, Bengkalis, Indragiri Hilir – membangkitkan kembali semangat pelatih dan pemain. Ia tahu betul, sepak takraw bukan sekadar olahraga, tapi bagian dari identitas Melayu yang mesti dijaga. “Kalau bukan kita yang merawat, siapa lagi?” ujarnya.

Di masa kepemimpinannya, Rudianto memprioritaskan pembinaan berjenjang. Ia memperbanyak kompetisi lokal, membuka pelatihan usia dini, menggandeng KONI dan Dispora untuk memperkuat infrastruktur. Langkah-langkah kecil itu membuahkan hasil besar.

Dua tahun kemudian, Riau menjadi salah satu daerah penyumbang atlet terbanyak bagi tim nasional sepak takraw Indonesia. Dari tanah Melayu ini lahir nama-nama seperti Muhammad Hafiz dan Wan Annisa, yang menyumbangkan medali emas, perak, dan perunggu di SEA Games 2023 di Kamboja.

“Anak-anak Riau bisa bersaing di level Asia Tenggara. Mereka hasil kerja keras pembinaan yang kami tanam sejak awal,” tegasnya.

Prestasi itu membuat namanya diperhitungkan. Tapi Rudianto tetap bersikap sama, sederhana, menolak berlebihan, dan enggan mengklaim kesuksesan pribadi. “Saya hanya melanjutkan perjuangan orang-orang yang lebih dulu mencintai takraw,” ucapnya.

Sifat altruistiknya mau tulus berkorban tanpa pamrih serta mengutamakan  kepentingan dan kesejahteraan orang lain daripada diri sendiri  membuat banyak pengurus daerah menaruh hormat. Tak heran, menjelang Munas PB PSTI bulan depan, suara dukungan agar Rudianto maju ke level nasional kian nyaring.

“Beliau punya kerja nyata, bukan hanya pidato,” kata seorang pengurus KONI dari Sumatera Barat. “Figur seperti ini yang dibutuhkan untuk membawa sepak takraw Indonesia ke level dunia,” lanjutnya.

Kabar terkini menyebutkan, dukungan dari Pengprov kepada Rudianto untuk memimpin PB PSTI sudah mencapai lebih dari 50 persen.


KEYWORD :

PSTI Sepak Takraw Rudianto Manurung Riau




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :