
Ilustrasi - Struktur Inti Mars (Foto: Earth)
Jakarta, Jurnas.com - Planet Mars selama ini dikenal sebagai dunia yang dingin dan tandus, namun temuan baru mengungkap bahwa ia menyimpan rahasia besar di dalamnya. Untuk pertama kalinya, ilmuwan berhasil membuktikan bahwa Mars memiliki inti dalam padat, mirip dengan inti Bumi.
Penemuan ini datang dari analisis data gempa Mars yang dikumpulkan oleh misi InSight milik NASA. Wahana ini merekam getaran bawah permukaan selama empat tahun, sebelum akhirnya berhenti beroperasi akibat tertutup debu.
Melalui data tersebut, para peneliti mendeteksi gelombang seismik langka yang hanya bisa terjadi jika ada inti padat di pusat planet. Gelombang ini menunjukkan bahwa bagian terdalam Mars memiliki struktur yang jauh lebih kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Tim yang dipimpin oleh Huixing Bi dari University of Science and Technology of China mendapati bahwa inti padat ini mencakup sekitar 18 persen dari radius Mars. Angka ini membuat struktur dalam Mars lebih sebanding dengan Bumi, yang juga memiliki inti padat di pusatnya.
Kunci dari temuan ini adalah dua jenis gelombang seismik, PKiKP dan PKKP, yang merambat berbeda tergantung kondisi material yang dilaluinya. Gelombang PKiKP memantul dari batas inti dalam, sementara PKKP melintasi inti luar dan menunjukkan perubahan kecepatan yang hanya mungkin terjadi jika ada inti padat di bawahnya.
Gelombang-gelombang ini menjadi bukti langsung bahwa bagian terdalam Mars bukan sekadar cairan logam, melainkan telah mengalami kristalisasi seperti halnya Bumi. Ini memberikan informasi penting tentang evolusi termal dan kimia Mars sepanjang miliaran tahun.
Analisis juga menunjukkan bahwa inti dalam Mars tidak terdiri dari besi murni, melainkan tercampur dengan unsur-unsur ringan seperti oksigen. Pemisahan unsur ini terjadi selama proses pendinginan, menciptakan kontras densitas antara inti padat dan cair yang memicu pergerakan fluida di sekitarnya.
Hal ini terkait erat dengan sejarah medan magnet Mars yang kini telah lenyap. Dulu, planet ini memiliki medan magnet global yang melindungi permukaannya, namun dinamo internal yang mendukungnya perlahan padam seiring waktu.
Meskipun keberadaan inti padat tidak menjamin bahwa Mars memiliki dinamo aktif saat ini, temuan ini membantu menjelaskan mengapa proses tersebut bisa berhenti. Pergerakan inti yang lambat atau kristalisasi yang kurang kuat bisa menjadi faktor utama.
Sebelum ini, ilmuwan hanya bisa memastikan bahwa Mars memiliki inti luar cair berdasarkan pantulan gelombang dari batas antara mantel dan inti. Namun bagian terdalam planet tetap menjadi teka-teki, sampai gelombang-gelombang baru ini memberi jawabannya.
Teknik analisis yang digunakan mengandalkan pemisahan sinyal halus dari gelombang seismik yang tertanam di antara getaran lain. Para peneliti menggunakan metode tumpukan data dari berbagai kejadian untuk memperjelas sinyal yang sangat lemah namun signifikan ini.
Perbedaan kecepatan gelombang yang cukup besar antara inti luar dan dalam juga memberi petunjuk tentang komposisi material di dalamnya. Hal ini mendukung dugaan bahwa Mars mengalami proses kristalisasi aktif selama waktu yang sangat lama.
Fenomena serupa sebelumnya juga ditemukan di Bumi dan Bulan, lewat gelombang yang sama. Keberhasilan mendeteksi gelombang PKiKP di Mars dari satu titik pengamatan membuktikan bahwa struktur planet bisa dibaca secara rinci tanpa memerlukan jaringan besar.
Dengan pemahaman baru ini, peluang untuk memetakan interior planet lain semakin terbuka. Masa depan eksplorasi bisa melibatkan lebih banyak stasiun seismik dan instrumen magnetik untuk mengamati dinamika inti planet secara real-time. (*)
Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Nature. Sumber: Earth
KEYWORD :Inti Mars Srtuktur inti mars Inti bumi Planet Mars