Sabtu, 18/05/2024 15:28 WIB

Tujuh Catatan Fahri Hamzah Jelang Pemilu 2024

Pertama, adalah harus meyakini dan mendalami satu situasi bahwa Koalisi Indonesia Maju digagas dan direncanakan untuk menyelamatkan krisis bangsa Indonesia, pasca dua kali pertarungan pemilu yang sangat keras.

Waketum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Memasuki Minggu tenang menjelang hari pencoblosan pemilihan umum (Pemilu) 2024, yang jatuh pada hari Rabu (14/2), Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menyampaikan 7 (tujuh) catatan untuk mencapai masa depan gemilang bangsa Indonesia, pasca rangkaian pemilu, termasuk pilpres nanti.

Ketujuh catatan ini disampaikannya pasca digelarnya kampanye akbar ketiga pasangan calon (paslon) peserta Pilpres 2024, Sabtu (10/2) kemarin.

"Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh... Saya ingin mengucapkan, selamat memasuki Minggu tenang setelah dilakukan kampanye terakhir, kemarin dengan tujuh catatan penting," ucap Fahri Hamzah melalui rekaman videonya, dikutip Senin (13/2).

Ketujuh catatan yang disampaikan mantan Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 ini. Pertama, adalah harus meyakini dan mendalami satu situasi bahwa Koalisi Indonesia Maju digagas dan direncanakan untuk menyelamatkan krisis bangsa Indonesia, pasca dua kali pertarungan pemilu yang sangat keras.

Karena itu lah, lanjut Fahri, rekonsilasi antara Prabowo dan Jokowi yang telah berjalan dengan sangat baik dan menjawab tantangan-tangangan yang begitu besar yang tengah hadapi bangsa ini, sepanjang krisis global, mulai 2019 sampai sekarang, Covid-19, Perang Rusia-Ukraina, Laut China Selatan, perang Timur Tengah dan seterusnya. Dan hasilnya menunjukan bahwa konsep ini (rekonsilasi Prabowo-Jokowi) sesunguhnya konsep yang solid dan layak untuk diteruskan demi kepentingan bangsa dan negara.

"Dan alhamdulilla, dengan pasangan Prabowo-Gibran, adalah simbol dari pelanjutan project nasional dari rekonsilasi kita, untuk dilanjutkan," kata Fahri.

Kedua, koalisi lainnya sesunguhnya terbentuk karena insiden ditengah jalan, yang diakibatkan oleh kekecewaan dan kemarahan dari kubu-kubu yang merasa bahwa sepanjang perjalannya, mereka ingin menjadi kandidat atau ingin menggunakan dan memanfaatkan pertarungan politik termasuk pilpres ini untuk kepentingan elektoral semata, tanpa konsep yang jelas dan tidak mengerti mengapa mereka yang masih ada dalan kabinet, tiba-tiba keluar dan memecah.

"Sekali lagi bahwa koalisi lainnya itu dibangun tanpa konsep. Beda dengan Koalisi Indonesia Maju, yang betul-betul mempunyai konsep jelas untuk melanjutkan Indonesia sebagai negara kuat dan Indonesia Emas 1945," sebutnya.

Ketiga, seluruh survei dari berbagai lembaga survei membuktikan bahwa Koalisi Indonesia Maju ini sangat didukung oleh rakyat dengan bukti hingga saat ini elektabilitasnya sebesar diatas 50 dan bahkan hampir ada hasil survei yang mendekati 54 persen.

"Oleh sebab itu, besar kemungkinan bahwa memang pemilu ini akan dimenangkan oleh Koalisi Indonesia Maju, yang seluruh lembaga survei mengatakan demikian," ungkap Caleg DPR RI dari Partai Gelora Indonesia untuk Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) I itu.

Catatan keempat, lanjut Fahri Hamzah, yang harus diteruskan adalah melihat kenyataan ini sepertinya mulai ada serangan dari luar kepada Koalisi Indonesia Maju dan khususnya kepada Prabowo Subianto. Serangan ini datang dari mereka yang tidak ingin melihat kepemimpinan Indonesia dimasa mendatang yang kuat, berwibawa, dan mengerti persoalan.

"Ingat daripada pesan Bung Karno, `Jika ada pemimpin Indonesia yang dibenci oleh negara asing, maka pilihlah dia, karena dia yang akan membelamu nanti. Tapi kalau pemimpin yang dipuji oleh negara asing, maka berhati-hatilah karena sesungguhnya dia sedang digunakan oleh negara asing:," kata Fahri mengutip pesan dari Presiden pertama Indonesia yang juga Bapak Proklamator RI tersebut.

Sedang catatan kelima, soal komitmen yang mutlak agar pelaksanaan Pilpres 2024 yang akan digelar pada 14 Februari nanti, berlangsung satu putaran. Sehingga pemain-pemain global tidak lagi menggagu bangsa dan negara Indonesia.

"Yang keenam, setelah itu insyaallah mari kita bersatu kembali dibawah kepemimpinan sisa pam Jokowi, sampai bulan Oktober tahun ini. Kita bersatu dan menyatukan bangsa kita untuk menghadapi tantangan kedepan. Kita harus solid," ujarnya.

Catatan Fahri Hamzah yang terakhir, mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia untuk bersama menatap masa depan gemilang yang sedang terhampar didepa mata. Dengan kepemimpinan transisi yang damai ini, maka Indonesia mampu mengkonsidasi dirinya menjadi negara kuat, negara super power sebagaimana dimimpikan oleh the founding father`s atau para pendiri bangsa ini.

"Sehingga kita akan betul-betul melihat Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur," tutup Fahri Hamzah.

 

KEYWORD :

Partai Gelora Fahri Hamzah Pemilu 2024 demokrasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :