Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mulyanto. (Foto: Dok. Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyayangkan sikap lamban Pemerintah dalam mengaudit keandalan operasional smelter PT. Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang mengalami ledakan dua pekan lalu.
Menurutnya, Pemerintah terkesan menutup mata dengan kondisi keandalan operasional smelter milik perusahaan China itu. Padahal kecelakaan kerja yang terjadi beberapa waktu lalu menelan korban jiwa dan luka-luka terbanyak sepanjang sejarah operasi smelter.
"Saya ragu Pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Perindustrian melakukan audit ini. Sebab hingga pekan kedua pasca terjadi ledakan tungku smelter PT. ITSS ini belum ada kabar apapun yang disampaikan Pemerintah. Sementara di Kepolisian kasus ini sudah masuk ke tahap penyidikan," kata Mulyanto kepada wartawan, Jumat (5/1).
"Harusnya Pemerintah gerak cepat melakukan pemeriksaan ini. Serta semua smelter milik perusahaan China yang beroperasi di wilayah kedaulatan Indonesia. Karena ini bukan hanya menyangkut keamanan dan keselamatan kerja karyawan di perusahaan itu. Tetapi juga fungsi negara untuk melindungi segenap bangsa Indonesia sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945," tegasnya.
Mulyanto meminta Pemerintah segera melakukan dan melaporkan audit smelter-smelter perusahaan China ke DPR. Pemerintah harus berani mengambil tindakan tegas. Jangan sampai aturan yang berlaku selama ini diabaikan begitu saja oleh perusahaan-perusahaan dari China ini.
"Kita tunggu hingga pekan depan, kalau belum ada laporan juga bisa saja Fraksi PKS mengusulkan agar Komisi VII DPR RI melakukan inspeksi ke smelter-smelter yang dimaksud. Biar kita bisa ketahui secara langsung kondisinya," tandasnya.
KEYWORD :
Warta DPR Komisi VII Mulyanto PKS ITSS Smelter nikel
