Kamis, 16/05/2024 20:55 WIB

Hijaukan IKN, Menteri LHK Dampingi Presiden Tanam Pohon

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mendampingi Presiden RI Joko Widodo, melakukan penanaman pohon di sejumlah titik di Ibu Kota Nusantara (IKN)

Presiden RI Joko Widodo melakukan penanaman pohon di IKN (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mendampingi Presiden RI Joko Widodo, melakukan penanaman pohon di sejumlah titik di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, pada Rabu (20/12) kemarin.

Di area Sumbu Kebangsaan, presiden bersama 200 peserta yang terdiri dari pekerja konstruksi dan pemuda pecinta lingkungan, menanam phon meranti tembaga. Sumbu Kebangsaan ini berada satu garis dengan kawasan Istana Presiden.

Penanaman dilanjutkan ke Miniatur Reforestasi Hutan Tropis. Presiden Jokowi melakukan penanaman pohon bangkirai didampingi sejumlah menteri. Penanaman dilakukan pada area seluas 100 hektar, yang diisi dengan pepohonan asli dan endemik Kalimantan.

Jokowi menyampaikan saat ini pemerintah memulai kegiatan penghijauan Kawasan IKN. Presiden menilai langkah tersebut adalah untuk membangun hutan hujan tropis di IKN dengan tanaman yang beragam.

Terkait penghijauan yang dilaksanakan di area Sumbu Kebangsaan, Presiden Jokowi menyebutkan tanaman yang ditanam di sana adalah untuk menghiasi area sekitar Istana Kepresidenan.

"Kalau tadi di lingkungan istana adalah tanaman-tanaman yang berkaitan dengan estetika, tabebuya, ada jakaranda, ada flamboyan, ada semuanya kita tanam di situ, tapi estetika," terang Jokowi.

"Yang kedua tadi dan yang ketiga ini adalah dalam rangka membangun kembali reforestasi, penghutanan kembali, penghijauan kembali dalam rangka kita mendapatkan tropical rain forest, dari monokultur menjadi tropical rain forest, dari hanya eucalyptus jadi bermacam-macam jenis pohon, jenis tanaman yang kita tanam seperti yang sekarang kita lihat," imbuh dia.

Menteri LHK menyebut IKN didesain menjadi smart forest city yang menargetkan 70 persen berupa tutupan hijau. Masterplan pembangunan IKN salah satunya merekomendasikan perbaikan dan pemulihan tutupan lahan di lanskap IKN dengan melakukan revitalisasi ruang terbuka hijau dari jenis-jenis hutan dataran rendah asli Kalimantan.

"Dari keseluruhan areal IKN 256 ribu ha itu arahan Bapak Presiden minimal 70% harus hutan. Areal yang terbukanya kita hitung-hitung mungkin antara 54 sampai 70 ribu ha," ujar Siti.

"Secara bertahap akan kita tanami terus. Ini sudah tahun ketiga atau keempat kita menanam. Kita akan tanam terus. Kita juga sudah menanam bersama-sama anak-anak sekolah. Nanti kita selama musim hujan, Bulan Desember sampai Mei atau Juni, kita juga akan terus menanam di seluruh Indonesia, bukan hanya disini," tambah dia.

Ke depan tutupan lanskap IKN akan bertransformasi dari lanskap yang monokultur menjadi kawasan kota yang berkarakter dengan berbagai jenis tumbuhan asli dan endemiknya.

Upaya yang dilakukan dalam melaksanakan tranformasi tersebut diantaranya melalui pendekatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) dengan mengkombinasikan berbagai jenis asli atau lokal setempat (native species), jenis endemik langka dan dilindungi, jenis fast growing, dan jenis tumbuhan multipurpose lainnya.

"Jadi misalnya ada dua pohon yang ditanam, jenis eucalyptus yang termasuk fast growing, di bawahnya itu ada pohon-pohonan kerasnya yang agak lambat tumbuhnya. Misalnya 1-2 bulan eucalyptusnya ditanam, terus pohon kerasnya ditanam supaya ada naungan. Nanti tinggal pilih pohon naungan mana yang ditebang seiring dengan masa untuk menaunginya sudah selesai. Jadi begitu kira-kira konsepnya secara keseluruhan," tutup Menteri LHK.

KEYWORD :

Menteri LHK Presiden RI Joko Widodo Siti Nurbaya IKN




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :