Rabu, 01/05/2024 02:51 WIB

Terdakwa Korupsi e-KTP Pastikan Jatah Akom Sudah Diserahkan

Irman dan Sugiharto yakin uang itu telah diterima lantaran sesudah penyerahan itu Sudrajat melaporkan soal pemberian tersebut.

Ade Komaruddin

Jakarta - Sekretaris Fraksi Partai Golkar, Ade Komarudin (Akom) bersikukuh menerima uang sejumlah US$ 100,000 terkait e-KTP. Namun, terdakwa Irman dan Sugiharto berkata tidak. Keduanya kompak menyebut Akom menerima uang tersebut. Uang itu diserahkan melalui orang kepercayaan Akom.

"Saya dan Giharto menugaskan Sudrajat untuk beberapa hari setelah itu, untuk mengantarkan ke orang kepercayaan Akom yang menunggu rumah pak Akom di Kalibata," ucap Irman dalam persidangan kasus korupsi e-KTP dengan terdakwa Irman dan Sugiharto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (6/5/2017).

Hal itu disampaikan lantaran Akom dalam kesaksiannya membentah menerima uang. Menurut Irman dan Sugiharto pemberian itu terjadi lantaran sebelumnya ada permintaan.

Irman dan Sugiharto yakin uang itu telah diterima lantaran sesudah penyerahan itu Sudrajat melaporkan soal pemberian tersebut. Kepada Irman dan Sugiharto, Sudrajat mengaku uang itu diterima istri orang kepercayaan Akom yang menunggui rumah dinas Akom. Istri orang kepercayaan Akom itu sempat menelepon suaminya sebelum menerima uang.

"Laporan pak Drajat sudah disampaikan katanya. Disampaikan kepada istinya. Sebelum menerima, istrinya sudah menelepon suaminya. Akhirnya diserahkan uang itu pak Drajat kepada orang kepercayaan pak Akom," terang Irman.

Akom sendiri tetap pada pengakuannya. Ia tetap bersikukuh tak menerima uang atau memerintahkan orang yang menunggui rumah dinasnya di Perumahan DPR RI Kalibata, Jakarta Selatan untuk meminta atau mengambil uang.  "Saya terus terang tidak pernah menyuruh, tidak pernah meminta ke pak Irman. Karena itu saya minta dibantu pak Irman supaya jadi clear. Saya ingin sekali ini clear. Saya juga ingin dibantu orang yang menunggu rumah saya, itu kemudian siapa namanya orangnya, nomor teleponnya, supaya clear. Saya juga enggak enak terutama dengan masyrakat Indonesia," kata Akom.

KEYWORD :

Korupsi E-KTP KPK Korupsi Politik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :