Jum'at, 17/05/2024 18:56 WIB

Kemdikbudristek Libatkan Anak Hadirkan Buku Bacaan Menarik

Pemilihan anak sebagai sasaran awal pengembangan buku bacaan, diharapkan dapat menanamkan kebiasaan membaca seseorang hingga dewasa

Ilustrasi buku bacaan Harry Potter (Foto: Time)

Jakarta, Jurnas.com - Pelibatan anak menjadi pendekatan baru yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) dalam menghadirkan buku bacaan yang menarik dan sesuai dengan usia.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Endang Aminudin Aziz dalam konferensi pers peningkatan literasi di Jakarta pada Sabtu akhir pekan lalu.

"Buku anak yang beredar selama ini adalah buku anak yang berdasarkan perspektif orang tua. Sekarang, kami kembangkan buku bacaan dengan DKT (diskusi literasi terpumpun, Red) bersama para ahli dan anak secara langsung," kata Aminudin kepada awak media.

Aminudin menilai, pemilihan anak sebagai sasaran awal pengembangan buku bacaan, diharapkan dapat menanamkan kebiasaan membaca seseorang hingga dewasa.

Upaya pemerintah menghadirkan buku bacaan menarik juga merupakan bagian dari peningkatan literasi di Indonesia. Apalagi, data terbaru UNESCO baru-baru ini menyebut Indonesia mengalami darurat literasi, yakni hanya satu dari 1.000 orang yang gemar membaca.

Terlepas dari data tersebut perlu dikritisi, menurut Aminudin, temuan UNESCO menjadi bahan koreksi dalam merencanakan program-program peningkatan literasi di Tanah Air.

Selain menghadirkan buku bacaan menarik, Kemdikbudristek juga menugaskan dua unit utama untuk berkolaborasi meningkatkan literasi, yakni Badan Bahasa, dan Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP).

"Badan bahasa menyiapkan bahan ajar untuk meningkatkan minat bacanya, sedangkan BSKAP yang menetapkan standarnya, buku yang menarik itu seperti apa," ujar dia.

KEYWORD :

Anak Buku Bacaan Badan Bahasa Kemdikbudristek Endang Aminudin Aziz




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :