Sabtu, 18/05/2024 20:15 WIB

Jepang Diteror China pasca Buang Limbah Nuklir

Jepang Diteror China pasca Buang Limbah Nuklir

Sistem pemompaan dan penyaringan yang ekstensif menghilangkan sebagian besar unsur radioaktif dari air yang disimpan di pembangkit listrik Fukushima. (Foto: AFP)

Tokyo, Jurnas.com - Pemerintah Jepang mengaku mendapatkan berbagai telepon teror dari China, pasca melepaskan limbah radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima ke Samudera Pasifik.

Pelepasan limbah tersebut dilakukan sebagai upaya penting menutup fasilitas nuklir yang tidak beroperasi sejak gempa dan tsunami pada 2011 silam. Namun, langkah ini ditentang sejumlah negara, termasuk China.

"Banyak panggilan telepon pelecehan yang diyakini berasal dari Tiongkok terjadi di Jepang. Perkembangan ini sangat disesalkan dan kami prihatin," kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno, dikutip dari Reuters pada Senin (28/8).

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Jepang dalam keterangan resminya menyebut bahwa Wakil Menteri Luar Negeri, Masataka Okano telah memanggil Duta Besar China untuk meminta penjelasan.

Dikatakan, sejak Kamis pekan lalu Balai Kota Fukushima mulai menerima panggilan telepon dengan kode negara +86 yang notabene kode untuk China, dengan jumlah panggilan lebih dari 200 kali. Teror ini mengganggu aktivitas para pegawai.

Pada hari yang sama, sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di kota tersebut, yang berjarak 60 km barat laut PLTN Fukushima, menerima 65 panggilan serupa.

"Mengapa Anda melepaskan air yang tercemar ke Samudera Pasifik, yang merupakan lautan bagi semua orang," demikian bunyi salah satu telepon tersebut.

Tak hanya sekolah dan lembaga pemerintah, di kota-kota Jepang lainnya, hotel dan restoran juga menerima panggilan teror sejak dimulainya pelepasan limbah nukli Fukushima.

KEYWORD :

Jepang Limbah Nuklir Fukushima China Panggilan Teror




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :