Sabtu, 18/05/2024 21:59 WIB

Syahrul Yasin Limpo Pastikan Ekspor Telur ke Singapura Tak Ganggu Harga Dalam Negeri

Mentan Syahrul menjelaskan bahwa telur yang diekspor ke Negeri Singa ini diambil dari kelebihan stok dalam negeri. 

Mentan Syahrul saat melepas telur konsumsi milik PT Gizindo Sejahtera Jaya, anak perusahaan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI), sebanyak 557.280 butir atau senilai SGD 101,730 ke Singapura di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (23/8).

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo memastikan, ekspor telur konsumsi ke Singapura tidak akan mempengaruhi ketersediaan dan harga telur dalam negeri.

Mentan Syahrul menjelaskan bahwa telur yang diekspor ke Negeri Singa ini diambil dari kelebihan stok dalam negeri. Sehingga, dia memastikan ekspor ini tidak mempengaruhi ketersediaan dan harga dalam negeri.

Hal itu disampaikan Mentan Syahrul saat melepas telur konsumsi milik PT Gizindo Sejahtera Jaya, anak perusahaan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI), sebanyak 557.280 butir atau senilai SGD 101,730 ke Singapura di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (23/8).

"Telur kita kurang lebih 6.600.000 ton. Kemudian kita makan 5 juta, masih tersisa 300 ribuan dan hari ini ketersediaan 300.000 itu kita coba kirim ke Singapura dan ini peluang yang sangat besar karena selama ini Singapura disuplai dari negara lain bukan dari Indonesia," kata dia.

Menurut Mentan Syahrul, ekspor subsektor peternakan dalam satu tahun terakhir mengalami kenaikan dari 12 persen menjadi 22 persen. Adapun impornya mengalami penurunan sebesar delapan persen.

"Hari ini, kita bersama PT CPI mencoba melakukan akselerasi dan sekaligus meyakinkan diri kita bahwa semua produksi pertanian kita memiliki ruang dan market yang dibutuhkan dunia," imbuh dia.

Seperti diketahui, pada 30 Juni 2022 Singapore Food Agency (SFA) menyetujui produk unggas Indonesia untuk dapat masuk ke Singapura. Merespons hal tersebut, PT CPI mengirimkan dua kontainer atau setara 50.000 kg karkas ayam beku pada tanggal 13 Juli 2022.

"Hingga saat ini telah dikirimkan sebanyak 32 wadah atau setara 487 ton karkas ayam beku dengan nilai SGD 1,713,996.35," kata Dirut PT CPI, Tjiu Thomas Effendi.

Selanjutnya, kata dia, pada 28 November 2022, PT Charoen Pokphand Jaya Farm mengirimkan anak ayam umur sehari atau dikenal dengan Day-Old-Chick Final Stock Layer sebanyak 85,850 ekor dan hingga tahun 2023 telah dilakukan 5x pengiriman total 459.550 ekor DOC FS Layer senilai SGD 682,431.

Pada 5 April 2023, SFA kembali menyetujui Indonesia melakukan ekspor telur konsumsi ke Singapura. PT Gizindo Sejahtera Jaya melakukan uji coba pengiriman sejak Mei 2023 dan hingga saat ini telah dilakukan 15 kali pengiriman sebanyak 3.492.720 butir telur atau setara 218,3 ton senilai SGD 640,940.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia yang telah mendukung dan memfasilitasi kami sehingga ekspor ke Singapura ini dapat terlaksana, hal ini membuktikan bahwa produk unggas asal Indonesia telah siap bersaing dan bisa menembus pasar dunia," kata dia.

Produk-produk PT CPI yang telah tersertifikasi oleh standar mutu yang diakui secara internasional seperti Sertifikasi Halal, GMP (Good Manufacturing Practice), FSSC 22000 dan memiliki NKV (Nomor Kontrol Veteriner) siap mendukung Program Pemerintah.

Sejak tahun 2017, ekspor Charoen Pokphand Indonesia telah berhasil menembus 5 negara, dengan mengirimkan sebanyak 998 kontainer senilai Rp 163 miliar dan dengan ekspor hari ini, 2 kontainer telur konsumsi, maka PT CPI telah menggenapkan 1000 Kontainer untuk ekspornya.

KEYWORD :

Ekspor Telur Telur Konsumsi Singapura Syahrul Yasin Limpo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :