Anya bekerjasama dengan Rumatari Production lewat film HOPE. (Foto; Jurnas/Ira).
Jakarta, Jurnas.com- Anya, sutradara film Hope, tak menyangka project kolaborasinya bersama Rumatari Production bisa diterima oleh banyak orang hingga tayang di CGV dan Netflix. Sempat tak percaya diri, perempuan bernama lengkap Prima Kanya Paramita, sukses menampilkan cerita tentang kekerasan emosional pasangan hingga korban toxic relationship ke dalam sebuah film.
Film Hope, diakui Anya, menyuguhkan adegan yang dibalut tata koreografi yang memanjakan mata. Hal ini membuat Anya antusias membuat film atau karya yang berkaitan dengan seni tari.
"Sejujurnya ini adalah kali pertama aku menyutradarai film. Sempat tegang dan overthinking dalam prosesnya. Tapi aku sangat puas dengan hasilnya, dengan teamworknya," kata Anya saat dijumpai pewarta di kawasan Jakarta Pusat, Minggu, 16 Juli 2023.
Rumatari, disebutkan Anya, adalah tempat yang mewadahi teman-teman pelaku seni, terutama seni tari, untuk bisa menyalurkan karya nya.
"Kami memfokuskan diri di manajemen seni tari dan produksi karya seni tari. Diharapkan, Rumatari dapat dipercaya oleh masyarakat yang ingin membuat karya dan berekspresi melalui seni tari," dia menjelaskan.
Perdana Menteri Israel Dilarikan ke Rumah Sakit
Seperti diketahui, Anya merupakan sutradara film berlatar koreografi berjudul Hope. Film yang dibintangi Jennifer Darren dan M Hanafi Lubis diangkat dari novel best seller berjudul serupa. Film tersebut dirilis pada 12 Juli 2023.
"Ini satu hal yang menarik dan menjadi tantangan tersendiri buat aku, karena memvisualisasikan cerita dari buku, apalagi true story, itu nggak mudah. Eksplorasi yang dilakukan benar-benar harus sesuai dengan yang terjadi, nggak bisa sembarangan. Dan karena pesan dari cerita ini sendiri sangat dalam, aku akhirnya mau terlibat di project ini," pungkasnya.
Film Hope Rumatari Production Seni Tari CGV dan Netflix Anya
