Ilustrasi inflasi (Foto: Doknet)
London, Jurnas.com - Bank Inggris (Bank of England/BoE) saat ini sedang bersiap menaikkan suku bunga untuk ke-13 kalinya berturut-turut, setelah laporan terbaru menyebut inflasi di negara tersebut kembali mengalami kenaikan.
Pekan lalu, sejumlah ekonom memprediksi bahwa BoE akan menaikkan suku bunga menjadi 4,75 persen, angka tertinggi sejak 2008 yakni 4,5 persen. Namun, mengingat inflasi bertahan di angka 8,7 persen pada Mei lalu, investor menilai kenaikan suku bunga akan lebih besar.
BoE diperkirakan bakal menaikkan suku bunga hingga setengah poin persentase, di tengah kekhawatiran soal inflasi dan ancaman resesi saat ini. Sementara itu, bursa keuangan memprediksi kenaikan suku bunga bisa mencapai 6 persen, tertinggi sejak 2001.
BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 5,75 Persen
"Saya pikir itu adalah keputusan yang sangat seimbang," kata Tomasz Wieladek, kepala ekonom Eropa di perusahaan investasi AS T. Rowe Price, dikutip dari Reuters pada Kamis (22/6).
Diketahui, perekonomian Inggris yang terpukul oleh Brexit, pandemi Covid-19 dan lonjakan harga gas akibat invasi Rusia ke Ukraina, sempat menghindari resesi yang sebelumnya diperkirakan terjadi pada tahun 2023, meskipun pertumbuhan menjadi 0,25 persen tahun ini.
Tidak seperti kebanyakan negara kaya besar lainnya, pertumbuhan ekonomi Inggris hampir tidak pulih ke tingkat pra-pandemi. Namun, dua pembacaan inflasi sejak kenaikan suku bunga terakhir BoE pada Mei, lebih tinggi dari yang diperkirakan.
"Cukup jelas bahwa masalah inflasi kita sedikit lebih buruk daripada di tempat lain," jelas Charles Bean, mantan wakil gubernur BoE.
Inflasi Bank Inggris BoE Resesi Suku Bunga
