Minggu, 28/04/2024 19:30 WIB

Serangan Udara di Khartoum Selatan Tewaskan 17 Warga Sipil

Serangan Udara di Khartoum Selatan Tewaskan 17 Warga Sipil

Serangan udara di Khartoum Selatan (Foto: Middle East Monitor)

Khartoum, Jurnas.com - Serangan udara yang menargetkan wilayah Khartoum Selatan pada Minggu (18/6) kemarin menewaskan sedikitnya 17 warga sipil. Lima di antaranya merupakan anak-anak.

Serangan yang terjadi di perumahan pinggiran Mayo juga membuat 11 orang terluka, menurut keterangan South Belt Emergency Room, salah satu aktivis di Sudan.

Dikutip dari Middle East Monitor, belum jelas pihak yang berada di balik serangan itu. Namun, kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) mengklaim para pejuangnya berhasil menembak jatuh sebuah pesawat yang menyerang lingkungan Khartoum Selatan.

Belum ada tanggapan dari tentara Sudah terkait klaim RSF. Sehari sebelumnya, kedua belah pihak sudah menyetujui gencatan senjata selama tiga hari, dimulai sejak Minggu kemarin.

Diketahui, Sudan dilanda pertempuran antara tentara dan RSF sejak April. Hampir 1.000 warga sipil tewas dan ribuan lainnya terluka dalam kekerasan itu, menurut petugas medis setempat.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) memperkirakan bahwa lebih dari 2,2 juta orang telah mengungsi akibat konflik saat ini.

Ketidaksepakatan muncul dalam beberapa bulan terakhir antara tentara dan RSF tentang integrasi kelompok paramiliter ke dalam angkatan bersenjata.

Sudan tidak memiliki pemerintahan yang berfungsi sejak musim gugur 2021, ketika militer membubarkan pemerintahan transisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan menyatakan keadaan darurat.

Masa transisi yang dimulai pada Agustus 2019 setelah penggulingan Presiden Omar al-Bashir, dijadwalkan berakhir dengan pemilu pada awal 2024 mendatang.

KEYWORD :

Sudan Khartoum Selatan Serangan Udara Timur Tengah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :