Jum'at, 09/05/2025 20:05 WIB

AS Tahu Rencana Ukraina Ledakkan Pipa Nord Stream, Begini Respons Rusia

CIA mengetahui Juni lalu, melalui agen mata-mata Eropa, bahwa tim enam orang pasukan operasi khusus Ukraina bermaksud untuk meledakkan proyek Rusia ke Jerman.

Kebocoran gas di Nord Stream 2 terlihat dari pesawat pencegat F-16 Denmark di Bornholm, Denmark, pada 27 September 2022. (Foto: Danish Defense Command/Forsvaret Ritzau Scanpix/via Reuters)

JAKARTA, Jurnas.com - Kedutaan Besar Rusia di Amerika Serikat (AS) mengatakan, laporan yang diketahui AS tentang rencana Ukraina menyerang pipa gas alam Nord Stream adalah bagian dari upaya terkoordinasi Barat untuk membuat dunia bingung atas kebenaran yang sesungguhnya.

The Washington Post melaporkan pada Selasa (6/6), mengutip informasi bocor yang unggah daring bahwa CIA mengetahui Juni lalu, melalui agen mata-mata Eropa, bahwa tim enam orang pasukan operasi khusus Ukraina bermaksud untuk meledakkan proyek Rusia ke Jerman.

"Kampanye terkoordinasi dari Barat, yang dipimpin oleh AS, untuk membingungkan masyarakat internasional dijahit dengan benang putih," kata diplomat Rusia Andrey Ledenev seperti dikutip dalam sebuah posting di saluran pesan Telegram kedutaan.

"Alasan teori dan versi yang berkembang biak, didukung oleh data `rahasia` terkenal dari komunitas intelijen lokal, sederhana sampai ke titik banalitas," sambung dia.

Beberapa ledakan bawah air memecahkan Nord Stream 1 dan pipa Nord Stream 2 yang baru dibangun yang menghubungkan Rusia dan Jerman melintasi Laut Baltik pada September 2022.

Ledakan terjadi di zona ekonomi Swedia dan Denmark. Kedua negara mengatakan ledakan itu disengaja, tetapi belum menentukan siapa yang bertanggung jawab. Negara-negara itu dan Jerman sedang menyelidiki.

Kremlin mengatakan pada Februari bahwa dunia harus mengetahui kebenaran tentang siapa yang menyabotase jaringan pipa dan bahwa mereka yang bertanggung jawab harus dihukum setelah seorang jurnalis investigasi mengatakan penyelam AS meledakkan mereka atas perintah Gedung Putih.

Rusia telah berulang kali mengatakan Barat berada di belakang ledakan yang mempengaruhi pipa Nord Stream 1 dan 2 September lalu - proyek infrastruktur bernilai miliaran dolar yang membawa gas Rusia ke Jerman.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Nord Stream Perang Rusia Ukraina Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :