Minggu, 19/05/2024 01:07 WIB

Elektabilitas Tinggi, Ganjar dan Erick Pasangan Paling Menjanjikan di Pemilu 2024

Dulu Indonesia memiliki Soekarno seorang solidarity maker, sedangkan Hatta itu seorang administrator maker, nah saya melihat dalam teori tersebut ada pada sosok Ganjar dan Erick.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Dok. Detik.com)

Jakarta, Jurnas.com - Pasangan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir dinilai mewakili imajinasi masyarakat tentang pemimpin Indonesia ke depan. Hal itu tercemin dari berbagai survei dan polling terbaru yang menjagokan keduanya sebagai pasangan yang potensial menjanjikan di Pemilu 2024.

Dalam polling The Matchmaker yang ditayangkan laman media siber Detik.com, disebutkan bahwa pasangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo-Menteri BUMN Erick Thohir menjadi yang paling banyak dipilih partisipan.

Diketahui, dalam polling The Matchmaker, nama-nama tokoh yang ada di polling The Matchmaker disaring dari hasil berbagai survei lembaga ternama di Indonesia, di antaranya adalah Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Charta Politika, Litbang Kompas, dan sejumlah survei lainnya.

Partisipan dalam survei berlangsung pada 1-22 Desember 2022 diikuti lebih dari 2.000 pembaca berpartisipasi memilih capres dan cawapres favorit.

Hasilnya, pasangan Ganjar-Erick unggul telak dengan mendapat 1.157 suara, sementara Ganjar jika dipasangkan dengan Ridwan Kamil di angka 225 suara, sedangkan Ganjar - Prabowo sebesar 136 suara.

Merespon hasil polling itu, Sosiolog Universitas Airlangga Hotman Siahaan mengatakan, duet Ganjar-Erick yang terus mendapat dukungan dikarenakan Ganjar adalah tipe solidarity makers, punya basis massa besar dan kuat di akar rumput.

Sementara Erick, kata dia, merupakan seorang administrator dan eksekutor dengan keterampilan mengurus BUMN sehingga mampu mencapai prestasi yang positif.

"Ini merupakan pasangan yang sangat menarik dan serasi saling mengisi," ujar Hotman kepada wartawan, Jumat (23/12).

Hotman membayangkan pemerintahan di masa lalu ketika Indonesia pernah memiliki Presiden Soekarno dan Wakil Presiden M. Hatta, di mana keduanya saling mengisi dengan keahliannya masing masing.

"Dulu Indonesia memiliki Soekarno seorang solidarity maker, sedangkan Hatta itu seorang administrator maker, nah saya melihat dalam teori tersebut ada pada sosok Ganjar dan Erick," pungkasnya

Sementara itu, Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam mengatakan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir merupakan pasangan duet yang memiliki dukungan kuat dari masyarakat, terutama generasi milenial.

“Kalau menyasar milenial dugaan saya iya, artinya di milenial memang harapan untuk mendapatkan pasangan muda itu memang cukup tinggi sejauh yang saya amati,” ujar Surokim.

Dekan FISIP Universitas Trunojoyo Madura itu mengatakah, Ganjar dan Erick pandai memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan masyarakat secara baik.

“Jadi mungkin faktor milenial itu yang kemudian membuat pasangan ini menurut polling itu cukup positif tapi kan tidak hanya cukup muda saja tapi juga perlu tambahan yang lainnya karena saya lihat keduanya juga termasuk yang sangat komunikatif di media sosial,” jelasnya.

“Saya pikir baik Pak Ganjar maupun Pak Erick Thohir mewakili milenial yang bisa mendekat ke milenial dengan habit pemakaian media sosial itu, di mana kadang-kadang calon-calon lain nggak mampu untuk itu,” imbuhnya.

Komunikasi politik di era digital, kata Surokim, media sosial menjadi efektif untuk menjangkau para pemilih milenial.

“Itu yang mendorong kemudian keduanya mendapatkan respon yang cukup positif apalagi di era habit digital seperti ini kan, platform komunikasi politik sudah mulai bergeser, kekuatan milenial yang 53% itu dibaca dengan baik oleh pak Ganjar dan Pak Erick,” ucapnya.

Selain, itu Surokim berpendapat, latar belakang Ganjar sebagai politisi PDIP yang memiliki basis massa solid di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sementara Erick Thohir dari kalangan profesional yang paham soal ekonomi dan merupakan representasi wilayah Sumatera menjadi kombinasi yang pas dan saling melengkapi.

Oleh karena itu, Surokim memprediksi keduanya akan mendapat dukung masyarakat yang cukup kuat.

“Memang sejauh ini dari pengalaman pemilu ke pemilu kombinasi Jawa dan luar Jawa terutama dan dukungan kombinatif seperti yang terjadi pada Pak SBY dan Pak JK dan pasangan yang lain selalu menjadi representasi mendapat dukungan publik yang luas,” jelas Surokim

Sebelumnya, Poltracking Indonesia merilis survei terkait simulasi 3 pasangan calon di Pilpres 2024. Hasilnya, nama Ganjar Pranowo-Erick Thohir menempati posisi pertama di angka 33,1 persen, sedangkan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono 27,5 persen, sementara Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar sebanyak 25,5 persen.

Terdapat perbedaan antara survei dan polling. Jika survei yang dilakukan oleh lembaga survei seperti Poltracking Indonesia menggunakan metodologi yang standar secara akademik, dimana responden dipilih secara pasif melalui random sampling. Sementara polling yang dilakukan oleh detik.com adalah responden sebagai pembaca aktif yang mengajukan diri memberikan opini.

Meskipun terdapat perbedaan secara metodologi antara polling dan survei, tapi kedua cara itu menggambarkan persepsi masyarakat.

 

 

 

 

KEYWORD :

survei Ganjar Pranowo Erick Thohir Pemilu 2024 capres cawapres




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :