Sabtu, 18/05/2024 13:35 WIB

Tuntut LKP Lebih Inovatif, Ditjen Diksi: Agar Tidak Cepat Mati

Tuntut LKP Lebih Inovatif, Ditjen Diksi: Agar Tidak Cepat Mati

Malam Penghargaan Pendidikan Vokasi Nonformal Berprestasi 2022 diselenggarakan oleh Ditjen Diksi Kemdikbudristek (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Direktorat Jenderal Vokasi (Ditjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) menuntut Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) supaya lebih inovatif. Di antaranya dengan menjalin kemitraan dengan berbagai stakeholder.

Direktur Kursus dan Pelatihan Ditjen Diksi, Wartanto mengatakan LKP bisa membuka diri mulai dari melaksanakan pelatihan dengan menggandeng pemerintah daerah (pemda). Selain itu, kemitraan dengan industri juga penting untuk menyerap lulusan LKP.

"Kursus yang tidak melakukan kegiatan inovasi dan pelayanan masyarakat dan tidak memiliki unit produksi yang baik, saya yakin akan ditinggalkan masyarakat dan tutup lebih awal alias mati," kata Wartanto dalam kegiatan `Malam Penghargaan Pendidikan Vokasi Nonformal Berprestasi 2022` di Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (20/12) kemarin.

"LKP harus punya unit usaha, melakukan inovasi. Banyak LKP yang membuka unit usaha dengan memiliki teaching factory. Dari segi kelembagaan, strategi semacam ini bisa membuat kursus berlanjut dengan baik," imbuh Wartanto.

Wartanto juga menekankan kemitraan dengan perguruan tinggi. Kini, lulusan LKP bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Program RPL merupakan salah satu upaya transformasi pendidikan vokasi nonformal, dalam mengakselerasi pembangunan SDM agar terus relevan dan sejalan dengan dinamika perubahan yang terjadi.

"Apresiasi untuk perguruan tinggi yang memberikan RPL, sehingga lulusan LKP bisa dibina perguruan tinggi dan bisa melanjutkan kuliahnya dengan metode RPL," ucap Wartanto.

Direktur Jenderal Diksi Kemdikbudristek, Kiki Yuliati mengatakan bahwa meski pendidikan vokasi merupakan pendidikan khas yang membawa nilai ekonomi dan sosial, pendidikan vokasi juga tetap membawa nilai pendidikan dan menganut prinsip pembelajar sepanjang hayat.

"Melalui RPL khusus lulusan kursus dan pelatihan, LKP dapat bertransformasi lebih baik dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kualifikasi lulusan," ujar Kiki.

Dia menambahkan, pemerintah terus bersinergi dalam menghadirkan pendidikan vokasi yang solutif, agile, terbuka, dan dinamis dalam mengikuti perkembangan industri, tidak hanya dalam pendidikan formal, tetapi juga pendidikan nonformal. Kedua jenis pendidikan ini harus saling melengkapi.

"Vokasi merupakan representasi negara dalam menunaikan tugas pemerintah Indonesia untuk menyediakan pendidikan berkualitas bagi setiap warga negara," tutup Kiki.

KEYWORD :

Ditjen Diksi Kemdikbudristek Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :