Jum'at, 26/04/2024 20:56 WIB

Ayatollah Khamenei Sebut Negosiasi dengan AS Tidak akan Akhiri Masalah

Ayatollah Khamenei Sebut Negosiasi dengan AS Tidak akan Akhiri Masalah.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (Kantor Pemimpin Tertinggi Iran via AP)

JAKARTA, Jurnas.com - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) tidak akan mengakhiri masalah yang telah mengguncang republik Islam itu selama dua bulan terakhir.

Iran telah menyaksikan demonstrasi berminggu-minggu yang dipicu oleh kematian 16 September dalam tahanan wanita Kurdi-Iran berusia 22 tahun, Mahsa Amini. Ia telah ditangkap karena diduga melanggar aturan berpakaian ketat negara untuk wanita.

Pejabat pemerintah menyalahkan kerusuhan pada musuh asing di Barat yang mereka tuduh menghasut pelanggaran hukum.

"Beberapa orang memberi tahu kami di surat kabar atau di internet bahwa untuk mengakhiri masalah yang dimulai beberapa minggu lalu, yang diperlukan hanyalah menyelesaikan masalah Anda dengan Amerika dan mendengarkan suara bangsa," kata Khamenei dikutip dari AFP.

"Negosiasi tidak akan menyelesaikan apapun," katanya, dalam komentar yang disiarkan di televisi pemerintah. "Masalah kita dengan AS hanya bisa diselesaikan dengan membiarkan negara itu menahan kita untuk tebusan."

Khamenei mengatakan bahwa untuk mengakhiri permusuhan, AS ingin Iran meninggalkan program nuklirnya, mengubah konstitusinya, membatasi pengaruhnya di dalam perbatasannya, dan menutup industri pertahanannya.

"Tidak ada orang Iran yang dapat menerima kondisi seperti itu," katanya.

Khamenei juga menunjuk pada suara besar bangsa yang terdengar awal bulan ini selama demonstrasi pro-pemerintah, dan untuk pemakaman komandan Iran Qasem Soleimani, yang dibunuh AS dalam serangan pesawat tak berawak tahun 2020 di Baghdad.

"Kerumunan besar ini adalah suara bangsa Iran," katanya.

Khamenei menyampaikan komentar tersebut kepada paramiliter yang mengunjunginya sebagai bagian dari perayaan pekan Basij.

Basij adalah milisi sukarela yang direkrut di bawah naungan Korps Pengawal Revolusi Islam. "Masalahnya tidak sedikit perusuh di jalanan, bahkan jika setiap perusuh, setiap teroris, harus dihukum," kata Khamenei kepada majelis besar itu.

"Medan perang jauh lebih luas. Musuh utama adalah arogansi global," tambahnya, menggunakan istilah Iran untuk Amerika Serikat dan sekutunya termasuk Israel.

Presiden Ebrahim Raisi pada hari Sabtu mengunjungi unit Basij di Teheran dan mengatakan kepada mereka: "Anda telah tampil cemerlang dalam perang melawan para perusuh," lapor kantor berita Tasnim.

KEYWORD :

Ayatollah Ali Khamenei Konflik AS dan Iran Kematian Mahsa Amini




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :