Kamis, 16/05/2024 20:31 WIB

Kepala BMKG: Gempa 5,6 M di Cianjur Akibat Adanya Patahan Geser

Dwikorita mengatakan gempa tersebut diakibatkan adanya pergerakan dari sesar cimandiri. Di mana, kedalaman pusat gempa sekitar 10 kilometer.

Foto : Kerusakan bangunan SDN Cugenang akibat gempabumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Senin (21/11). (BPBD Kabupaten Cianjur)

Jurnas.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan, gempa magnitudo 5,6 yang terjadi di Cianjur diakibatkan adanya patahan geser.

"Jadi yang baru saja terjadi pada posisi di sekitar Sukabumi-Cianjur, di sekitar daerah tersebut dan merupakan gempa yang diakibatkan oleh patahan geser dengan magnitudo 5,6," kata Dwikorita di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/11).

Dwikorita mengatakan gempa tersebut diakibatkan adanya pergerakan dari sesar cimandiri. Di mana, kedalaman pusat gempa sekitar 10 kilometer.

Dia mengimbau kepada masyarakat yang berada di dalam gedung untuk ke luar ruangan, karena dikhawatirkan akan ada gempa susulan.

"Kami mohon sebaiknya yang ada di dalam gedung sebaiknya keluar saja dulu, menunggu. karena gempa kemungkinan masih ada gempa susulan," ucap Dwikorita.

Sebagaimana diketahui, gempa dengan magnitudo 5,6 mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat sekitar pukul 13.21 WIB. Guncangan juga dirasakan oleh masyarakat yang berada di sekitar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Selain Jabodetabek, guncangan juga dirasakan di wilayah Sukabumi dan Bandung. "Magnitudo 5.6, pukul 13.21 WIB, lokasi 6.84 LS,107.05 BT (10 km Barat Daya Kabupaten Cianjur-Jawa Barat)," demikian cuitan BMKG dalam akun Twitter.

Berdasarkan data BMKG, pusat gempa barada pada kedalaman 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. BMKG pun memastikan gempa tersebut tidak berpotensi terjadinya tsunami. "Gempa ini tidak berpotensi tsunami," tulis BMKG.

KEYWORD :

Gempa Bumi Gempa di Cianjur BMKG




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :