
Inflasi Jepang telah meningkat ke level tertinggi sejak 1982 (File: Kim Kyung-Hoon/Reuters)
JAKARTA, Jurnas.com - Inflasi Jepang meningkat ke level tertinggi dalam 40 tahun karena pelemahan yen mendorong harga komoditas impor yang sudah melonjak di seluruh dunia.
Dikutip dari Al Jazeera, data pemerintah menunjukkan pada Jumat (18/11), inflasi konsumen inti, yang tidak termasuk harga makanan segar yang bergejolak, naik 3,6 persen pada Oktober dibandingkan dengan tahun sebelumnya, laju pertumbuhan tercepat sejak 1982.
Meskipun rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi yang terlihat di ekonomi seperti Inggris dan Amerika Serikat (AS), pertumbuhan harga jauh melebihi target inflasi Bank Jepang dan mengikuti stagnasi selama beberapa dekade di ekonomi terbesar ketiga di dunia.
Kirim Surat ke DPR, OJK dan Parekraf, DNA Production Menyayangkan Perlakuan Sebuah Bank Swasta
Bank of Japan telah menentang tren global kenaikan suku bunga, dengan Gubernur Haruhiko Kuroda minggu ini menegaskan kembali perlunya mempertahankan stimulus untuk mendukung pemulihan ekonomi negara yang rapuh dari pandemi COVID-19.
Kuroda berpendapat inflasi di atas target bersifat sementara dan sebagian besar merupakan hasil dari harga komoditas global.
Data ekonomi yang dirilis awal pekan ini menunjukkan bahwa ekonomi Jepang secara tak terduga mengalami kontraksi sebesar 0,3 persen pada kuartal ketiga setelah pertumbuhan tiga kuartal berturut-turut, karena konsumsi swasta merosot.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bulan lalu meluncurkan paket stimulus $260 miliar yang ditujukan untuk menopang perekonomian, termasuk langkah-langkah untuk membantu rumah tangga mengelola kenaikan biaya energi.
Sementara kebijakan longgar bank sentral telah membantu meningkatkan keuntungan perusahaan Jepang di luar negeri dengan menurunkan nilai yen, hal itu telah berkontribusi pada kenaikan biaya barang impor.
Mata uang Jepang jatuh ke level terendah 32 tahun pada bulan Oktober, mencapai 151 yen per dolar AS, meskipun telah pulih menjadi sekitar 140 yen pada hari Jumat.
KEYWORD :Inflasi Jepang Asia Bagian Timur Harga Pangan Impor Pandemi COVID-19