Minggu, 28/04/2024 17:29 WIB

Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Berdayakan Petani dari Hulu hingga Hilir

Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Berdayakan Petani dari Hulu hingga Hilir.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi dalam arahannya sebelum membuka Strategi Percepatan Registrasi Online Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh (PSPP) secara daring, Jakarta, Senin (14/11).

JAKARTA, Jurnas.com - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi mengatakan, pemberdayaan petani memegang peranan penting dalam menjaga ketahanan pangan.

Demikian disampaikan Dedi dalam arahannya sebelum membuka Strategi Percepatan Registrasi Online Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh (PSPP) secara daring, Jakarta, Senin (14/11).

"Sangat menarik pembahasan di G20 kemarin yang intinya betapa pentingnya pangan ini untuk hidup dan kehidupan," kata Dedi merujuk pada pertemuan Global Food Security Forum yang digelar pada Minggu (13/11).

Selanjutnya disampaikan Dedi bahwa hampir semua negara sepakat, pemberdayaan petani menjadi kata kunci untuk mencapai keberhasilan mencapai dan menjaga ketahanan pangan.

"Di Indonesia pemberdayaan petani juga memegang peranan yang sangat penting meskipun di dalam implementasi kebijakan, alokasi anggaran, dan pemberdayaan petani hingga di level paling bawah belum terlalu optimal," kata Dedi.

Dedi menguraikan, pemberdayaan petani yang disoroti dalam pertemuan G20, di antara terkait bagaimana petani agar mampu mengakses dan memanfaatkan inovasi dan teknologi untuk menggenjot produktivitas pertanian.

Kedua, bagaimana pemberdayaan petani ditujukan agar mampu mengakses modal dengan mudah. "Tentu bukan hanya mendapatkan modal dari bank-bank, tapi bagaimana memanfaakan modal tersebut untuk menghasil hasil produk-produk pertanian yang berkualitas," tutur Dedi.

Ketiga, lanjut Dedi, pemberdayaan petani ditujukan agar mampu mengakses pasar dengan baik. Dengan kemudahan tersebut, petani akan lebih berbagairah turun ke on farm dan kemudian off farm hingga menghasilkan produk-produk yang lebih tinggi keuntungannya," ujarnya.

"Jadi ternyata, pemberdayan petani begitu luas. Dulu saya sering berpikir bahwa pemberdayaan petani itu hanya di on farm, ternyata itu belum cukup. Peningkatan produkvitas hanya tahapan kecil dalam sistem agribisnis yang harus kita bangun," kata Dedi.

Ditegaskan Dedi bahwa agar pembangunan pertanian berkelanjutan, pertanian itu harus menguntungkan. Oleh karena itu, seluruh aspek yang terkait dengan agrisbisnis harus dipenuhi di dalam sistem pertanian.

"Petani kita jangan puas menjual produk mentah. Padi kalau dijual dalam gabah paling harganya Rp 4 ribu per kg. Oleh karena itu, jangan jual gabah, keringkan dulu untuk menghasilkan beras mediun hasilnya lumayan Rp 9 per kg," jelas Dedi.

PSPP sendiri, lanjut Dedi, merupakan salah tahapan pemberdayaan petani bagaimana petani mampu mengakses inovasi teknologi, bagaimana petani mampu mengakses modal terutama KUR, dan bagiamana petani mampu mengakses pasar dengan baik.

"Saya ingin katakan, ke depan yang harus kita bangun adalah petani yang berwirausaha. Berarti, wirausaha pertanian itulah yang akan menjamin keberlanjutan pembangunan pertaian kita. Karena dengan wirausaha pertanian, petani terjamin mendapatkan keuntungn," imbuhnya.

Terpisah Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menyampaikan tiga hal penting yang menjadi fokus utama Indonesia dalam mengantisipasi krisis dunia. Pertama, mempromosikan sistem pertanian dan pangan yang tangguh dan berkelanjutan.

Kedua, mempromosikan perdagangan pertanian yang terbuka dan non diskriminatif. "Adapun yang ketiga adalah memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan yang ada," kata Mentan Syahrul.

Mentan Syahrul mengatakan, sektor pangan merupakan sektor super prioritas yang harus dikelola bersama dan berkelanjutan. Oleh karena itu, anggaran di semua negara juga harus dinaikkan untuk mendukung ketersediaannya.

"Kalau kita bicara konteks global, mapping kita terhadap yang mana negara-negara yang bersoal pangannya harus bisa kita pastikan untuk melakukan langkah seperti apa subjeknya, objeknya dan metodologi yang kita pakai untuk membantu mereka yang sorted di bidang pangan," katanya.

KEYWORD :

Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Ketahanan Pangan Dedi Nursyamsi BPSDMP Syahrul Yasin Limpo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :