Kamis, 16/05/2024 20:53 WIB

Legislator PKS: Tingginya Inflasi Pangan Ancam Daya Beli Masyarakat

Kenaikan yang tinggi pada pangan makin mengkhawatirkan masyarakat, tercatat inflasi akan terdorong mencapai 6-7 persen jika tak dapat dikendalikan pemerintah.

Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PKS, Ecky Awal Muharram. (Foto: Humas Fraksi PKS For Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, Ecky Awal Mucharam menyebut tingginya inflasi pangan makin mengancam daya beli masyarakat Indonesia.

“Kenaikan yang tinggi pada pangan makin mengkhawatirkan masyarakat, tercatat inflasi akan terdorong mencapai 6-7 persen jika tak dapat dikendalikan pemerintah,” ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (31/10).

Ecky menyebutkan, harga-harga pangan naik cukup tajam pada akhir Oktober 2022 dibandingkan Oktober tahun lalu, kenaikan seperti beras naik 5 persen, daging sapi 7,5 persen, telur sebesar 23 persen, minyak goreng naik 10,7 persen, cabai rawit 23,3 persen dan pangan lainnya terpantau naik.

“Jika ini tidak terkendali dan tidak diredam, pemulihan ekonomi akan terhambat, inflasi merangkak naik sehingga daya beli turun,” katanya.

Wakil Ketua Fraksi PKS ini menyatakan bahwa selain kenaikan harga pangan, ancaman inflasi juga dari pelemahan rupiah, karena setiap pelemahan 1 persen rupiah akan berkontribusi atas 0,4 basis poin inflasi.

“Jika kita hitung sejak awal tahun rupiah sudah melemah sebanyak 8,87 persen, pemerintah dan BI seharusnya bekerja lebih keras,” ungkapnya.

Legislator PKS asal Cianjur ini mendesak pemerintah fokus menjelang akhir tahun ini untuk menangani inflasi dan dampak-dampaknya.

“Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) turun dari sebelumnya 124,7 menjadi 117,2, artinya terjadi penurunan signifikan pada keyakinan konsumen, situasi ini tidak baik karena kita akan menghadapi tantangan lebih berat tahun depan terkait ketidakpastian ekonomi global,” katanya.

 

KEYWORD :

Warta DPR PKS Ecky Awal Mucharam inflasi pangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :