Jum'at, 17/05/2024 18:07 WIB

Masyarakat Bali Antusias Menyongsong KTT G20

Presidensi G20 Indonesia memberikan optimisme masyarakat untuk bangkit pascaPandemi

Webinar membahas Kesiapan Bali menggelar KTT G20 digelar FMB19, Selasa (12/10/2022).

Jakarta – Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Pemprov Bali, Gede Pramana mengatakan bahwa Masyarakat Bali sangat antusias dan siap menyukseskan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, 15-16 November 2022.

“Masyarakat begitu antusias menyambut tamu, menyukseskan acara, sampai dengan memanfaatkan peluang yang tercipta dari gelaran internasional, khususnya KTT G20,” kata Gede Pramana pada jumpa pers G20Updates bertema Kesiapan Pulau Dewata Sukseskan KTT G20” yang digelar Tim Komunikasi dan Media G20 secara virtual di Jakarta, Selasa (12/10/2022).

Pramana menjelaskan, masyarakat khususnya pelaku ekonomi di Bali sudah berbenah. Bukan hanya menjelang KTT G20, juga sejak digelarnya sejumlah pertemuan rangkaian Presidensi G20.

“Pendukung utama perekonomian Bali adalah pariwisata. Maka Presidensi G20 Indonesia makin membuka dan memberikan optimisme masyarakat untuk memacu kembali pergerakan ekonominya usai hantaman pandemi COVID-19,” katanya.

Kata Pramana, masyarakat bergotong-royong memberikan layanan terbaik. KTT G20 pada November nanti, yang menjadi puncak rangkaian pertemuan akan membuka mata bahwa Bali dan Indonesia secara keseluruhan adalah tempat yang aman untuk ajang kelas dunia.

"Harapannya pariwisata tumbuh kembali yang dampaknya pasti pada pergerakan ekonomi, bukan hanya daerah tapi juga masyarakat secara individu,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Gede Pramana juga memastikan bahwa aktivitas masyarakat selama penyelenggaraan KTT, tetap berlangsung seperti biasa.

Namun di beberapa wilayah yang berdekatan dengan lokasi pertemuan, diminta untuk melakukannya secara daring. Misalnya aktivitas pendidikan di beberapa sekolah dan universitas.

"Universitas Udayana contohnya. Ada di daerah Badung yang dekat dengan lokasi. Sudah diminta untuk perkuliahannya dilakukan secara daring,” imbuh Pramana.

Begitu pula dengan kegiatan perkantoran. Pramana menyebut Pemprov Bali telah mengeluarkan edaran selama penyelenggaraan KTT semua kegiatan dilakukan dengan mekanisme Work From Home (WFH).

Kecuali hotel dan pegawainya. Tentu ini dikecualikan karena memang fungsinya juga untuk mendukung kegiatan.

Maka itu, Pemprov Bali pun telah menyiapkan waifi gratis di beberapa lokasi untuk tetap menjamin kegiatan masyarakat berlangsung dengan baik.

"Ada 1.834 titik wifi gratis yang kami siapkan. Ini sudah kami sosialisasikan kepada masyarakat,” katanya.

Gede Pramana juga kembali menyampaikan jika proses renovasi Bandara I Gusti Ngurah Rai, khususnya beberapa ruang VVIP telah dilakukan. Begitu pula jalan dari Bandara menuju ke hotel-hotel yang menjadi tempat para delegasi.

Sementara terkait pengamanan, Pemprov Bali dikatakannya bekerja sama dengan pihak TNI dan Kepolisian Daerah Bali untuk memastikan meminimalisir potensi kerusuhan atau hal yang mengganggu kegiatan KTT G20.

"Kami pun melibatkan sistem pengamanan berbasis Desa Adat atau yang kami sebut Sipandu Beradat. Di sini Pecalang akan memegang peranan penting,” ujarnya.

Dari Ajang KTT G20, Optimisme Bali Bangkit

Sementara, Ketua Bali Tourism Board, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, yang dihubungi terpisah, mengakui jika Presidensi G20 Indonesia 2022, dari gelaran side event hingga KTT-nya pada November mendatang, membangun banyak optimisme bahwa dalam waktu yang tidak lama, sektor pariwisata Bali dan Indonesia secara keseluruhan, bangkit usai dihantam pandemi COVID-19.

Pertama, katanya, ajang internasional negara-negara G20 tersebut secara ekonomi akan menjadi booster.

“Seiring dengan perbaikan penanganan COVID-19, ajang ini membuat kunjungan wisata terjadi kembali. Kita mendapatkan berkah. Terbukti sekarang hotel-hotel mengalami peningkatan kunjungan. Bahkan bisa dikatakan normal,” katanya.

Kedua, dengan adanya KTT memberikan image terhadap bahwa Bali sangat layak menggelar event internasional dan aman untuk dikunjungi.

Ketiga, pembangunan dan perbaikan infrastruktur menjadi faktor penting untuk menunjang sektor pariwisata bergeliat.

"Beberapa pembangunan kan dilakukan khususnya saat Presidensi dimulai. Ini berdampak pada kami juga,” katanya.

Namun begitu, hal utama yang memberikan optimisme para pelaku industri pariwisata dikatakan Agung adalah tingkat kunjungan wisatawan nasional maupun internasional. Bahkan kini kunjungan tersebut mencapai angka 10 ribu hingga 15 ribu perhari.

Jika dibandingkan kondisi sebelum pandemi yang mencapai 30 ribu, artinya saat ini geliat pariwisata di Pulau Dewata sudah menyentuh separuh angka saat kondisi normal.

"Ini membangun semangat kami. Ditambah lagi pemerintah pusat dan daerah yang juga terus membangun komunikasi dan kerja sama dengan kami untuk Bersama-sama menumbuhkan kembali geliat ekonomi khususnya di sektro pariwisata,” pungkasnya.

KEYWORD :

KTT G20 masyarakat Bali Pariwisata




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :