Sabtu, 18/05/2024 22:59 WIB

Erick Thohir Beberkan 5 Rencana FIFA untuk Indonesia

Pertemuan Menteri BUMN Erick Thohir dengan Presiden FIFA Gianni Infantino berbuah manis bagi masyarakat Indonesia.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. (Humas Kementerian BUMN)

Jakarta, Jurnas.com - Pertemuan Menteri BUMN Erick Thohir dengan Presiden FIFA Gianni Infantino berbuah manis bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya, Indonesia berhasil terbebas dari ancaman sanksi dari FIFA pasca tragedi Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 131 orang.
 
Erick Thohir dipercaya bangsa Indonesia untuk melakukan misi khusus dan membawa surat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk Presiden FIFA. Kedekatan Erick Thohir dengan Presiden FIFA nyatanya dapat memuluskan rencana bebaskan Indonesia dari sanksi FIFA.
 
Buah dari pembebasan ancaman sanksi, Erick Thohir pulang ke ibu pertiwi dengan membawa beberapa poin yang akan dilakukan FIFA kepada Indonesia. Hal tersebut sebagai poin yang harus dikerjakan bersama selepas Indonesia dari sanksi.
 
“Kalau dilihat dari suratnya yang kemarin sempat ditayangkan oleh Bapak Presiden Jokowi, di situ jelas FIFA memberikan alternatif selain memberikan sanksi. Jadi FIFA tidak memberi sanksi, tapi ada 5 poin yang harus dikerjakan secara bersama-sama,” tutur Erick.
 
FIFA bersama pemerintah, termasuk AFC dan PSSI akan melakukan transformasi sepak bola Indonesia.
 
“Dalam masa transformasi ini, FIFA akan berkantor di Indonesia," imbuhnya.
 
Adapun lima butir kegiatan bersama yang dirumuskan FIFA itu, adalah: pertama adalah mengaudit ulang lapangan sepak bola atau stadion sepak bola yang layak dipakai dan yang belum layak.
 
Untuk stadion yang belum layak dipakai, akan diperbaiki atau direnovasi. 
 
Dalam konteks stadion ini, ada aturan yang memisahkan jalur kedatangan pemain dan penonton.
 
Jadi, kedatangan penonton dan kedatangan pemain tidak boleh tercampur atau jadi satu. Sebab, pemain harus dilindungi, penonton pun harus dilindungi.
 
Kedua, FIFA dan pemerintah Indonesia harus men-trainning semua perangkat hukum agar sesuai dengan aturan yang sudah disepakati dunia dalam penjagaan atau pendampingan pertandingan sepak bola, baik saat pertandingan dan sesudah pertandingan.
 
Ketiga, supporter harus menjadi bagian daripada transformasi. Sebab, supporter juga harus sportif, tidak saling menyalahkan.
 
Dengan sosialisasi dan peran serta supporter dan klub sepek bola, diharapkan ekosistem sepak bola Indonesia bisa lebih baik.
 
"Bayangkan kalau Indonesia kena sanksi 5-8 tahun, sepak bola Indonesia mungkin akan rubuh. Inilah kita jaga kenapa semua stakeholder harus sama-sama mau bertransformasi, itu baru point nomor 3. Supporter harus masuk data base, harus terlibat, klub-klub pemilik juga harus terlibat,” tutur Erick.
 
Keempat, mengatur jadwal pertandingan. FIFA melihat, jadwal pertandingan harus sudah selesai dilakukan pada saat transportasi publik masih beroperasi.
 
Sebab kalau sudah tidak ada kendaraan umum pada saat pertandingan usai, maka akan menimbulkan kerumunan sehingga memicu perseteruan.
 
Kelima adalah soal pendampingan ahli untuk transformasi sepak bola di tanah air ini.
 
"Tim transformasi yang akan dibentuk itu nanti akan dibicarakan antara Presiden FIFA dan Presiden Jokowi di mana Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada 18 Oktober," jelas Erick.
KEYWORD :

Erick Thohir Menteri BUMN Rencana FIFA untuk Indonesia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :