Sabtu, 18/05/2024 16:29 WIB

BKKBN dan Telkomsel Jalin Kerja Sama Percepat Penurunan Stunting

BKKBN dan Telkomsel jalin kerja sama percepat penurunan stunting.

Penandatangan MoU, yang dilakukan Deputi Bidang Adpin BKKBN Nopian Andusti dan Vice President Area Account Manager PT Telkomsel Samuel Pasaribu.

JAKARTA, Jurnas.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus melakukan berbagai upaya untuk mencapai target penurunan prevalensi stuntingstunting 14 persen pada 2024.

Di antara upaya tersebut, yakni menjalin kerja sama dengan PT Telkomsel dalam upaya digitalisasi dan perluasan jangkauan telekomunikasi ke seluruh daerah terpencil dan wilayah perbatasan Indonesia.

Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN) BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso mewakili Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan, strategi BKKBN dalam melakukan percepatan penurunan stunting adalah dengan mencegah dari hulu melalui pendampingan kepada keluarga berisiko stunting yang telah terpetakan by name by address dalam data keluarga BKKBN tahun 2021.

"Sekarang ini telah dibentuk 200 ribu tim pendamping keluarga yang terdiri dari bidan, kader Keluarga Berencana (KB), dan PKK. Kalau kita jumlahkan sebanyak 600 ribu personil," kata pria yang akrab disapa Teguh ini.

Teguh menambahkan, tim pendamping keluarga ini memiliki tugas salah satunya mendampingi calon pengantin. Dimana tiga bulan sebelum menikah, calon pengantin harus memeriksakan kesehatan pranikah melalui Aplikasi Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil), yang berbasis digital.

Selain itu, tim pendamping keluarga juga melakukan verifikasi dan validasi keluarga yang hasilnya dapat dilihat secara real time melalui jaringan internet. Data tersebut sangat berguna bagi tim pendamping keluarga dalam melakukan pendampingan.

"Dalam melakukan pendampingan keluarga ada berbagai kendala terjadi di lapangan termasuk kendala sinyal, server, dan kendala teknis lainnya. Untuk itu, sangat diperlukan jalan keluar agar pendampingan dapat berjalan dengan baik dan lancar terutama yang terkait dengan permasalahan Informasi teknologi atau IT," ujarnya.

Kondisi geografis Indonesia yang terbentang luas dari Sabang hingga Marauke dengan ribuan pulau di dalamnya, kata Teguh, menjadi tantangan tersendiri bagi BKKBN dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Oleh karena itu, jaringan komunikasi dan informasi menjadi hal penting yang diperlukan oleh seluruh tim pendamping keluarga, umumnya di daerah terpencil.

Telkomsel sendiri, sambung Teguh, merupakan operator seluler dengan pelanggan terbanyak yakni 174,5 juta dan memiliki 247 ribu menara BTS yang tersebar di seluruh Indonesia, dimana 60 persennya adalah BTS 4G yang dapat menghubungkan seluruh wilayah hingga ke pelosok nusantara.

"Untuk itu kami berharap tantangan geografis dan kendala jaringan internet serta layanan telekomunikasi dapat dihadapi melalui kerjasama dengan Telkomsel," katanya.

Menanggapi hal tersebut, Vice President Area Account Manager Telkomsel, Samuel Pasaribu mengaku sangat senang dan bangga atas kerja sama  BKKBN dalam upaya percepatan penurunan stunting, dengan mempermudah jaringan komunikasi dan informasi serta program digitalisasi.

Samuel menuturkan, Telkomsel ikut mendukung program Indonesia emas yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada tahun 2045 mendatang dengan menyiapkan generasi penerus unggul yang dimulai dari sekarang.

"Kami bangga bisa menjadi bagian dari itu semua untuk mempersiapkan Indonesia Emas bersama BKKBN," ujar Samuel.

Menurut Samuel, Telkomsel dan BKKBN mempunyai kesamaan visi dan misi yaitu mengembangkan teknologi komunikasi berbasis digital. BKKBN sendiri, mendukung penuh program digital BKKBN yakni Elsimil dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Oleh karena itu, kerja sama ini merupakan langkah awal untuk membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan. "Elsimil itu kan Telkomsel banget, elektronik, karena kita kan digital,” ujarnya.

Tak cukup sampai disitu, Samuel pun mendeklarasikan bahwa pihaknya bersedia menjadi agen perubahan dengan memberikan edukasi kepada seluruh karyawannya terkait pentingnya pemeriksaan pra nikah untuk mencegah lahirnya anak stunting baru.

"Sehingga orang Telkomsel itu gak setop sampai di sini, tapi juga menjadi agen-agen dari BKKBN. Itu harus bisa. Kami punya 5.500 karyawan itu harus bisa menyampaikan yang sama, itu yang saya mau," katanya.

Sebagai informasi, kerja sama BKKBN dan Telkomsel ini ditandai dengan penandatangan MoU, yang dilakukan Deputi Bidang Adpin BKKBN Nopian Andusti dan Vice President Area Account Manager PT Telkomsel Samuel Pasaribu.

MoU ini sendiri dilakukan di sela acara webinar yang digelar secara hybrid dengan tema "Cara Mudah Digitalisasi Penanganan Program Percepatan Penurunan Stunting", Rabu (20/7).

KEYWORD :

BKKBN Percepatan Penurunan Stunting Telkomsel Hasto Wardoyo Tim Pendamping Keluarga




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :