Jum'at, 26/04/2024 06:39 WIB

Resmi Beroperasi, Perpustakaan Nias Utara Dongkrak Potensi SDM

Resmi Beroperasi, Perpustakaan Nias Utara Dongkrak Potensi SDM

Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Perpustakaan daerah di Kabupaten Nias Utara diresmikan oleh Bupati Amizaro Waruwu dan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, pada Senin (13/6).

Bangunan ikonik yang beratap layaknya buku terbuka ini, dibangun dengan mennggunakan anggaran sebesar Rp10 miliar, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

"Bangunan perpustakaan ini jelas amat bermanfaat untuk perkembangan literasi. Diakui bupati, bahwa di Nias Utara untuk ukuran toleransi kehidupan sudah baik namun untuk angka kegemaran membaca belum cukup," kata Syarif.

Menurut Bupati Amizaro Waruwu, kondisi ini menjadi satu dari sekian faktor alasan masyarakat Nias Utara belum mampu mengeluarkan potensi terbaik daerahnya.

Sekaligus, menjadi pemahaman penting daerahnya bahwa literasi bukan sekadar kemampuan baca tulis, melainkan kemampuan individu menggunakan segenap potensi dan keahliannya dan bisa diaktualisasikan.

"Orang yang berliterasi mampu berkompetisi di dunia global. Maka itu, diharapkan dengan adanya bangunan fasilitas perpustakaan yang dibiayai melalui dana alokasi khusus (DAK) bisa membantu masyarakat Nias Utara mengeluarkan potensi terbaiknya," harap Bupati.

Mendukung pernyataan bupati, Syarif menambahkan kemajuan masyarakat berbanding lurus dengan kecerdasan yang bisa datang dari mana saja. Jika sudah cerdas pasti sejahtera. Kalau sudah sejahtera, maka persatuan akan kuat.

"Ini merupakan modal percepatan pembangunan. Kalau hal tersebut sudah terpenuhi, maka Indonesia akan menjadi negara yang diperhitungkan. Sebagai negara kaya, justru income Indonesia baru U$4.000 per tahun. Bandingkan dengan Singapura yang sanggup mencapai U$100.000 per tahun," jelas Syarif Bando.

Sementara itu, Ketua DPRD Nias Utara Sukanto Waruwu juga mengaku bangga dengan kehadiran gedung baru fasilitas layanan perpustakaan. Tugas selanjutnya ialah cara mengelola perpustakaan, agar berguna buat semua lapisan khususnya di bidang pendidikan.

"Pemerintah pusat dan daerah harus melihat perpustakaan tidak sebelah mata. Karena ini merupakan investasi. Tidak bisa masyarakat hanya menerima bantuan saja. Masyarakat pun harus dicerdaskan dan melek pengetahuan," papar dia pada sesi talk show Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM).

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Deni Kurniadi mengatakan perpustakaan tidak lepas misi membentuk SDM berkualitas, produktif, inovatif, dan menguasai iptek. Kaitan perpustakaan dengan literasi dalam konteks perwujudan SDM unggul sangat strategis.

Dalam Prioritas Nasional (PN) ke-4, dinyatakan perpustakaan berperan lebih praktis sebagai pusat pemberdayaan perpustakaan. Disebutkan budaya literasi, inovasi, dan kreativitas dengan arah kebijakan pengembangan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.

"Jadi, perpustakaan tidak hanya berperan sebagai pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan tapi juga menargetkan peningkatan kemampuan literasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan," jelasnya.

Karena itu, lanjut Deni, peningkatan kualitas layanan perpustakaan umum daerah yang sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) dalam rangka membangun budaya literasi harus dilakukan demi cita-cita masyarakat berpengetahuan, sarat kreativitas dan inovasi serta berkarakter.

KEYWORD :

Perpustakaan Daerah Perpusnas Muhammad Syarif Bando Nias Utara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :