Susi air tergelinir
Puncak, Papua - Insiden tergelicirnya pesawat Susi Air PK-BVM yang tergelincir di Bandara Aminggaru, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Sabtu (31/12) pagi, menambah panjang daftar kecelakaan pesawat terbang di Bandara tersebut. Dalam 3 bulan terakhir, sudah terjadi lima kali kecelakaan pesawat terbang di Bandara yang memiliki panjang landas pacu 600 meter itu.
Pada awal Oktober lalu, pesawat Asian One Air PK-LTV jenis grand caravan milik Pemkab Mimika juga mengalami hal yang sama saat mendarat di Bandara Ilaga. Pesawat tersebut hingga kini masih parkir di Bandara Ilaga menunggu perbaikan. Kemudian kecelakaan menimpa pesawat Susi Air yang mengalami insiden pecah ban saat mendarat dan juga insiden tergelincir di Bandara Ilaga.
Pesawat Susi Air PK-BVM yang tergelincir di Bandara Aminggaru, membawa bahan kebutuhan pokok untuk masyarakat setempat, kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Mimika John Rettob. Pesawat jenis pilatus porter itu mengangkut bahan kebutuhan pokok untuk masyarakat di Ilaga dari Bandara Mozes Kilangin Timika, Sabtu pagi, dengan berat muatan 853 kilogram. pesawat Susi Air tersebut dipiloti Kapten James Davis.
"Kondisi pilot stabil. Hanya saja ada beberapa kerusakan pada pesawat seperti propeler dan bagian ekor pesawat," jelas kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Mimika John Rettob terkait kecelakaan tersebut.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Suprasetyo menyebutkan ada sejumlah faktor penyebab kecelakaan penerbangan di Bandara Ilaga. Selain faktor cuaca yang sering tidak menentu, kata dia, karena pilot melanggar prosedur operasional standar (SOP) saat melakukan penerbangan, salah satunya keluar dari rute yang sudah ditetapkan. Pemerintah juga berencana untuk membangun kembali "runway" Bandara. Rencananya landas pacu bandara tersebut akan bergeser beberapa derajat dari posisi sekarang agar bisa diperpanjang.
Susi air Papua
