Rabu, 01/05/2024 09:53 WIB

Tunda Kenaikan Candi Borobudur, Menko Luhut: Tunggu Setahun Lagi

Ya kita lihat nanti, kita dengarkan lagi pendapat masyarakat. Tapi itu sudah kita bandingkan dengan seluruh dunia, ya harganya kira-kira segitu. Jadi kita jangan jadi bangsa yang nyinyir gitu lho.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Tiket masuk area stupa Candi Borobudur batal naik. Menko Maritim dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengaku masih akan melakukan evaluasi terkait pengelolaan Candi yang terletak di Provinsi Jawa Tengah tersebut.

"Jadi soal tiket itu saya kira kita hold aja dulu. Kita lihat lagi nanti gimana baiknya," kata dia kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/6).

"Ya kita lihat nanti, kita dengarkan lagi pendapat masyarakat. Tapi itu sudah kita bandingkan dengan seluruh dunia, ya harganya kira-kira segitu. Jadi kita jangan jadi bangsa yang nyinyir gitu lho," sambungnya.

Lebih dalam Luhut katakan, evaluasi pengelolaan Candi Borobudur diperkirakan berlangsung selama 1 tahun. Setelahnya akan diambil keputusan.

"(Dijawab setahun lagi) setahun lagi. pokoknya studinya itu pak odo yang paten. yang tanggungjawab saya yang buat keputusan," tandasnya.

Soal rencana kenaikan tiket masuk Candi Borobudur area stupa ini sempat menjadi polemik. Berbagai kalangan ikut mengeluarkan kritik pedas terkait rencana tersebut.

Kritikan salah satunya datang dari Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Ledia Hanifa Amalia. Dia tegaskan, alasan kenaikan lantaran pemerintah berupaya untuk menjaga warisan budaya dunia tersebut merupakan bukti nyata inkonsistensi. Terlebih Candi Borobudur telah ditetapkan sebagai destinasi superprioritas.

“Inkonsistensi Pemerintah sangat nyata disini. Borobudur sudah ditetapkan sebagai destinasi superprioritas bukan destinasi konservasi,” tegas Ledia Hanifa.

 

KEYWORD :

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan Candi Borobudur tarif




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :