Senin, 29/04/2024 11:52 WIB

Mengendus Penyakit dari Bau Mulut

Hippocrates menyarankan murid-muridnya unutk mencium bau mulut pasiennya untuk mengetahui keadaan sakit mereka.

Ilustrasi masalah bau

Jakarta - Kira-kira 400 tahun sebelum Masehi, Hippocrates menyarankan murid-muridnya unutk mencium bau mulut pasiennya untuk mengetahui keadaan sakit mereka. Saat ini peneliti di Amerika telah mengembangkan sistem pengendus bau itu tetapi dengan cara-cara yang lebih ilmiah.

Para peneliti di Amerika Serikat telah membuat satu sistem untuk mengetahui kondisi penyakit pasien hanya dari nafasnya. The Telegraph dalam artikel bertanggal 21 Desember kemarin menulis tentang telah ditemukannya satu alat yang diberi nama `breathalyser` (pemeriksa napas) yang mampu mendeteksi hingga 17 jenis penyakit. Teknologi baru ini menggunakan gelombang nano untuk menentukan komposisi kimia yang tepat dari napas pasien. Kemampuan analisis alat itu bisa mendeteksi 17 macam penyakit serius dari kanker ginjal sampai penyakit parkinson.

Napas yang keluar dari mulut kita mengandung nitrogen, karbon dioksida dan oksigen beserta sekitar 100 macam bahan kimia sangat kecil. Jumlah relatif dari berbagai macam bahan kimia itu sangat bervariasi bergantung dari kondisi kesehatan nafas orang itu.

Penelitian ini ditulis dalam jurnal ACS Nano. Peneliti menjelaskan bagaiman mereka melakukan analisis dari data yang didapat dari nafas seseorang dengan menggunakan teknik kecerdasan buatan untuk melakukan klasifikasi dan mendiagnosa kondisi pasien.

Peneliti menemukan bahwa setiap penyakit mempunyai jejak dalam nafas yang unik yang berasal dari jumlah 13 komponen kimia yang unik. Peneliti juga mendapati bahwa terdeteksinya suatu penyakit tidak menutup deteksi terhadap jenis penyakit yang lain.

Teknologi itu telah mampu diterapkan pada alat-alat yang mudah dibawa (portable) dan harganya bisa murah dengan harga sekitar £24. Alat itu juga mampu mendeteksi berbagai macam penyakit dengan cara yang tidak invasif (cara lama yg membuat tidak nyaman).

Pemimpin penelitian itu Hossam Haick dari Israel, mengatakan, " Kami menemukan bahwa seperti halnya sidik jari kita yang unik, setiap penyakit yang ada dalam tubuh kita juga punya jejak unik dalam nafas kita, sebuah `penanda` dari beberapa komponen kimia. Kami telah mengembangkan alat untuk membedakannnya yang bentuknya elegan dan mudah didapat,"

KEYWORD :

Bau Mulut




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :