Jum'at, 17/05/2024 10:44 WIB

Kementan Bakal Garap Pelatihan Smart Farming Bagi 300 Petani Milenial

Petani milenial akan terus dibekali dengan kemampuan mengimplementasikan Smart Farming agar menjadi wirausaha tani yang handal, profesional, berdaya saing, dan berjiwa enterpreunersip tinggi.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi. (Foto: Ist)

CIAWI, Jurnas.com - Kepada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi mengatakan sedang menggarap pelatihan Smart Farming bagi 300 petani milenial.

Hal itu disampaikan Dedi usai menutup pelatihan Agribisnis Smart Farming di Komplek Surya Pusat Pelatihan Manajemen Dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/2).

"Ini adalah gelombang pertama yang sudah dilakukan. Insyallah kita garap terus gelombang-gelombang berikutnya," kata Dedi yang didampingi Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti dan Kepala PPMKP Yusral Tahir, Sutrisno.

Dedi mengatakan, petani milenial akan terus dibekali dengan kemampuan mengimplementasikan Smart Farming agar menjadi wirausaha tani yang handal, profesional, berdaya saing, dan berjiwa enterpreunersip tinggi.

"Oleh karana itu petani milenial atau petani muda harus kita bekali dengan pelatihan-pelatihan. Kita gembleng mereka agar menjadi wirausaha tani yang tangguh," tegas Dedi.

Menurut Dedi, dengan Smart Farming produktivitas, efisiensi, dan kualitas bisa ditingkatan. Di samping itu, ongkos produksi bisa ditekan serendah-rendahnya.

"Pasti kalau itu tercapai berarti produk pertanian kita berdaya saing. Kalau anak muda kita sudah menghasilkan produk bersadaya saing, ekspor ada di tangan kita," ujar Dedi.

Tak sampai di sana, Dedi mengatakan, peserta pelatihan yang sudah mengikuti Smart Farming juga akan didampingi hingga mendapatkan dan memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Bisnis pasti butuh modal. KUR adalah sarana yang paling murah dan mudah untuk mendapatkannya. Bunganya cuman 6 persen bahkan sedang diupayakan menjadi 3 persen," kata Dedi.

Pada pendampingan ini juga akan dilakukan evaluasi peserta yang berhasil dan peserta yang belum berhasil. "Kalau ada yang belum berhasil nanti belajar sama yang sudah berhasil agar semua berhasil. Sedang yang sudah berhasil kita dorong terus meningkatkan usahanya," ujarnya.

Pelatihan Agribisnis Smart Farming dilaksanakan dari 19-27 Februari 2022 dengan jumlah peserta pelatihan sebanyak 40 peserta. Peserta pelatihan merupakan Penerima Manfaat Program Yess dari empat Provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan dan 15 Kabupaten.

Sebaran peserta dari 15 Kabupaten tersebut adalah Cianjur 2 orang, Sukabumi 3 orang, Tasikmalaya 3 orang, Subang 3 orang; Malang 4 org, Pasuruan 2 orang, Pacitan 2 orang, Tulung Agung 2 orang, Banjar 3 orang, Tanah Laut 5 orang, Tanah Bumbu 2 orang, Maros 2 orang, Bone 2 orang, Bantaeng 3 orang, dan Bulukumba 2 orang.

KEYWORD :

Pelatihan Smart Farming BPPSDMP Dedi Nursyamsi Petani Milenial




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :