Kamis, 09/05/2024 03:06 WIB

Kementan: Kostratani Center of Excellence Seluruh Gerakan Pembangunan Pertanian

Gerakan pembangunan pertanian sejatinya bukan di ibu kota, melainkan ada di tingkat desa dan kecematan. Pasalnya, semua ladang dan lahan bertanian terpusat di kampung-kampung

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi pada acara Inagurasi Young Farm Leaders Training Program in Japang, Minggu 21 November 2021 (Foto: Ist)

JAKARTA, Jurnas.com - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan),Dedi Nursyamsi mengatakan, Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) merupakan center of excellence dari seluruh gerakan pembangunan pertanian.

"Kostratani harus menjadi center of excellence dari seluruh gerakan pembangunan pertanian, baik yang ada di pusat maupun pembangunan pertanian yang danaya bersumber dari provinsi, dan kabupaten/kota," kata Dedi pada cara Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) Volume 7, Jumat (18/2).

Dedi menyampaikan, gerakan pembangunan pertanian sejatinya bukan di ibu kota, melainkan ada di tingkat desa dan kecematan. Pasalnya, semua ladang dan lahan bertanian terpusat di kampung-kampung.

"Kostratani sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian, harus didukung pasukan yang kuat. Harus didukung kopassus pertanian yang berada di garda terdepan pertanian, yakni penyuluh dan petani," ujarnya.

Dedi mengatakan, setiap gerakan pembangunan pertanian harus diawali dengan peningkatan agenda intelektual seluruh stakeholder pertanian Indonesia yang berdiri di garda terdepan, yaitu petani dan penyuluh.

"Setiap pembangunan pertanian itu harus dimulai dengan peningkatan agenda intelektual. Apapun yang akan dilaksanakan di dalam pembangunan pertanian harus diawali dari peningkatan agenda intelektual petani dan penyuluh di seluruh pelosok Tanah Air ini," tegas Dedi.

Kemudian Dedi mengatakan, peningkatan agenda intelektual tidak cukup hanya disosialisasikan, petani dan penyuluh juga harus mengetahui program pembangunan pertanian yang akan dilaksanakan pemerintah dari pusat hingga level paling bawah, yakni desa

"Mereka juga harus mengerti apa yang mereka akan lakukan. Kalau misalnya Direktorat Peternakan Kesehatan Hewan (PKH) akan melaksanakan 1000 desa sapi apa yang harus dipersiapkan oleh petani, dan penyuluh," jelasnya.

"Misalnya ada 100 ekor sapi untuk poktan dan gapoktan di desa tertentu setelah itu apa yang harus dilakukan. Berarti nanti kandangnya harus disiapkan, berarti pakannya harus dipersiapkan, termasuk nanti tempat penjualannya,` sambungnya.

Terpisah, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, terus mendorong penguatan peran pemangku daerah melalui Kostrani. Program ini nantinya akan menghidupkan semua unit Balai Penyuluhan Pertanian di tiap kecamatan dengan memaksimalkan peran penyuluh.

"Saya sedang meminta izin juga kepada TNI dan Polri agar terlibat langsung dalam Komando Strategis ini," katanya.

Syahrul menambahkan, ke depan program Kostratani juga dirancang mengikat tanggung jawab masing-masing stakeholder secara merata.  "Jadi kita bisa fokus pada penyaluran anggaran agar tidak over. Jangan sampai semua anggaran kita keluarkan tapi komoditi yang digarap hanya itu-itu saja," tutupnya.

KEYWORD :

PPSDMP Kementerian Pertanian Kostratani Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :