Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memakai sarung dalam memperingati Hari Santri Nasional. (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuat kejutan ketika menghadiri pernikahan Fahmi dan Netty, warga Sungsang Banyuasin, Sumatera Selatan.
Kehadiran di acara itu terjadi di sela kunjungan Ganjar di Palembang untuk meninjau Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) di Desa Sungsang Banyuasin.
Ganjar Pranowo adalah ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama). Menariknya, Ganjar menaiki becak motor ketika menghadiri pernikahan Fahmi dan Netty. Selama perjalanan, Ganjar Pranowo disapa ratusan masyarakat yang ada di desa itu dengan antusias.
Kehadiran Ganjar langsung membuat ratusan tamu dan masyarakat sekitar antusias bahkan histeris. "Pak Ganjar, foto pak. Pak, aku cinta salah satu rakyatmu," teriak warga.
Ganjar Pranowo kemudian menyapa masyarakat dan kedua mempelai. Guyonan-guyonan lucu dilontarkan pada kedua mempelai, termasuk candaan kapan keduanya pertama bertemu.
Ganjar tampak mengenakan kaos ketikan kondangan. Sebab, dia awalnya berencana untuk mengunjungi KKN dan tidak menyangka ada warga yang menikah.
"Baru kali ini lho saya kondangan pakai kaos, ternyata ada perhelatan pernikahan, mudah-mudahan jadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah dan selalu bahagia."
"Saya pesen pernikahan itu ada dua keluarga yang sekarang jadi satu, jadi harus saling menjaga. Mudah-mudahan sehat semuanya, salam buat keluarga," ucap Ganjar Pranowo sambil memberikan amplop kondangan.
Fahmi dan Netty mengaku sangat senang dapat kejutan di hari bahagianya. Bisa didatangi Ganjar, adalah kebahagiaan tak terkira.
"Seneng banget, nggak nyangka. Rasanya bereksan, senang sekali. Alhamdulillah, pak gubernur Jawa Tengah, pak Ganjar mau mampir ke acara pernikahan kami," kata Fahmi dan Netty.
Dalam kesempatan itu, Ganjar yang didampingi Bupati Banyuasin, Askolani meminta mahasiswa KKN terpadu dari UGM Jogjakarta dan UIN Raden Fattah Palembang berkolaborasi untuk membantu menyelesaikan persoalan rakyat.
"KKN jangan banyak rapat, harus langsung terjun ke masyarakat. Petakan persoalan yang ada sekaligus bantu menemukan solusi. Tadi ada persoalan sampah, air, pendidikan, lingkungan dan lainnya," kata Ganjar.
Ia juga meminta mahasiswa tidak bekerja sendiri dan diminta untuk bekerjasama dengan perusahaan dan filantropi dalam menyelesaikan persoalan masyarakat.
"Setiap program yang dilakukan juga harus melibatkan masyarakat. Agar saat pulang nanti, ada transformasi ilmu bisa dilakukan dan saya berharap program KKN ini tidak hanya selesai sekali, namun bisa berlanjut sampai benar-benar bermanfaat bagi masyarakat," pungkasnya.
KEYWORD :Ganjar Pranowo Gubernur Jateng Pernikahan Warga Banyuasin Sumatera Selatan
