Jum'at, 17/05/2024 06:11 WIB

Erick Thohir dan Ganjar Bahas Visi Indonesia Emas 2045 di USU Medan

Kita selama ini hanya masih berharap pada sumber daya alam, di mana bisa habis dan bisa tidak dipakai lagi kemudian hari. Makanya, tantangan kita ke depan terletak pada knowledge base economy. Sekarang eranya manusia yang jadi pusat pertumbuhan.

Menteri BUMN, Erick Thohir. (foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi keynote speaker pada Konferensi Indonesia Emas yang diadakan oleh Pemerintah Mahasiswa (Pema) di Auditorium Universitas Sumatera Utara, kemarin.

Kegiatan bertema "Grand Design Menuju Indonesia Emas 2045: Mengulas Visi Indonesia Maju Presiden Jokowi" menghadirkan sejumlah narasumber. Yaitu, Meutya Hafid (Ketua Komisi 1 DPR RI), Bobby Nasution (Wali Kota Medan) dan Muryanto Amin (Rektor USU).

Dalam sambutannya, Erick Thohir menjelaskan pentingnya knowledge base economy demi mencapai Indonesia Emas 2045. Kata dia, pertumbuhan ekonomi saat ini tidak boleh hanya bergantung pada sumber daya alam saja, sebab saat ini sudah eranya teknologi.

"Kita selama ini hanya masih berharap pada sumber daya alam, di mana bisa habis dan bisa tidak dipakai lagi kemudian hari. Makanya, tantangan kita ke depan terletak pada knowledge base economy. Sekarang eranya manusia yang jadi pusat pertumbuhan," kata Erick Thohir dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/1).

Dijelaskan, knowledge base economy adalah hal yang penting lewat skilled labor yang paham terhadap ekonomi. Apalagi pada 2045 mendatang, Indonesia butuh 17,5 juta tenaga kerja muda dan pengusaha muda yang profesional yang mengerti dan beradaptasi terhadap teknologi.

"Kalau kita hari ini kita lihat digitalisasi sekedar wifi, infrastruktur, tol dan lain-lain, ke depan infrastruktur digitalisasi yang sangat penting karena itu backbone dari kekuatannya. Apa yang namanya healthtech, fintech, edutech, mediatech semua ke arah tersebut," katanya.

Pertumbuhan ekonomi, masih kata Erick Thohir, juga bergantung pada kesehatan. Pandemi Covid-19 saat ini diharapkan jangan terulang lagi. "Ini yang harus kita pastikan, sehingga potensi pertumbuhan terus ada. Kita bergotong royong, jaga Covid-19 tidak naik. Karena kalau Covid-19 naik maka ekonomi turun," katanya.

Untuk itu cita-cita 2045 juga harus dikejar dengan melewati setiap tantangan yang ada. "Generasi muda harus produktif. Jangan jadi generasi konsumtif, generasi rebahan bukan bangkit. Itu jadinya 2045 hanya mimpi," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Erick Thohir mencontohkan pengaruh teknologi sangat besar. Di mana, 10 perusahaan terbesar di Amerika semua menggunakan teknologi base. "Misalnya Tesla. Mobil, tapi teknologi base. Kan mobilnya jalan sendiri," ungkapya.

Erick berterima kasih kepada Presiden Jokowi karena menolak ekspor bahan mentah pada pertemuan internasional. Hal itu menurut dia hal yang berani dan akan menyelamatkan SDA bangsa ini.

“Terima kasih kepada Bapak Presiden tidak mau tanda tangan, karena ketika tanda tangan, role nya kita kirim tanpa ada supply chance,” ujar Erick.

Senada dengan Erick, Ganjar juga mengapresiasi kerja pemerintahan Jokowi. Ganjar yakin Indonesia Emas akan terwujud karena Presiden Jokowi telah membangun infrastruktur dan SDM.

“Pak Presiden telah memberikan itu, tinggal kita yang menerjemahkan. Infrastruktur pun sudah ada,” ujar Ganjar.

Pemerintahan Jokowi memang sangat fokus dalam membangun infrastruktur. Di era Jokowi telah lebih dari 1.500 kilometer jalan dibangun yang dapat meningkatkan konektivitas dan ekonomi masyarakat. Bukan hanya jalan, tetapi bendungan, bandara, perbatasan tak luput dari perhatian pemerintahan Presiden Jokowi.

KEYWORD :

Menteri BUMN Erick Thohir Indonesia Emas 2045 Gubernur Jateng Ganjar Pranowo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :