Sabtu, 18/05/2024 17:29 WIB

WHO Rekomendasi Booster Khusus Orang-orang Ini

Rekomendasi tersebut muncul setelah Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) tentang imunisasi mengadakan pertemuan pada Selasa (7/12) untuk mengevaluasi kebutuhan booster COVID-19.

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (Foto: Reuters)

JENEWA, Jurnas.com - Panel penasehat vaksin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (9/12) merekomendasikan, orang yang kekebalannya terganggu atau menerima vaksin yang tidak aktif harus menerima dosis penguat suntikan COVID-19.

Banyak negara telah meluncurkan suntikan booster, yang menargetkan orang tua dan orang dengan masalah kesehatan. Namun, kekhawatiran tentang varian Omicron baru telah mendorong beberapa negara memperluas penggunaannya ke sebagian besar populasi mereka.

Dengan tingkat vaksinasi, yang masih rendah di sebagian besar negara berkembang, WHO telah mengatakan dalam beberapa bulan terakhir bahwa pemberian dosis primer harus menjadi prioritas.

Dikutip dari Reuters, rekomendasi tersebut muncul setelah Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) tentang imunisasi mengadakan pertemuan pada Selasa (7/12) untuk mengevaluasi kebutuhan booster COVID-19.

Berbicara dalam sebuah pengarahan, ketua SAGE Alejandro Cravioto mengatakan data yang muncul menunjukkan bahwa kemanjuran vaksin terhadap COVID-19 berkurang, dengan penurunan yang signifikan terlihat pada orang tua khususnya.

Vaksin COVID-19 melindungi sangat baik melalui enam bulan setelah dosis terakhir dengan beberapa "pengurangan kecil, sedang" dalam perlindungan, kata Kate O`Brien, direktur departemen imunisasi WHO.

Vaksin tidak aktif yang mengambil virus SARS-CoV-2 dan menonaktifkan atau membunuhnya menggunakan bahan kimia, panas atau radiasi, dibuat oleh produsen China Sinovac Biotech, Sinopharm milik negara dan Bharat Biotech India.

Dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson masih efektif, tetapi data dari uji klinis perusahaan yang menggunakan dua dosis jelas menunjukkan manfaat dari vaksinasi lebih lanjut, kata Cravioto.

KEYWORD :

Organisasi Kesehatan Dunia Varian Omicron Dosis Booster




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :