Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni berdiskusi dengan Ketua DPR Papua Jhony Banua Rouw.
Papua, Jurnas.com - Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw mengapresiasi upaya yang dilakukan Bupati Intan Jaya untuk menjalin komunikasi dan pendekatan dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayahnya.
“Kami memberikan apresiasi luar biasa kepada bupati, dimana pendekatan-pendekatan kekeluargaan, bisa dilakukan dan itu terbukti. Harusnya ini yang didorong, agar komunikasi terus terbangun dan semoga konflik ini bisa berakhir,” kata Johny kepada wartawan, Selasa (23/11).
Adanya komunikasi yang dijalin lanjut Jhony juga jangan sampai ada stigma bahwa kepala daerah juga bagian dari separatis atau OPM. Namun, itulah upaya-upaya yang dilakukan.
"Saya pikir ini harus tegas. Jangan sampai pak bupati berkomunikasi, kemudian dicap bahwa bupati sebagai bagian dari TPN-OPM. Tapi ini komunikasi kekeluargaan yang baik dan itulah keunikan di Papua, seharusnya gaya-gaya seperti ini yang harus dipakai oleh pemerintah pusat, datang untuk melakukan pendekatan, berdiskusi dan membuka ruang. Ini sebenarnya dialog-dialog kecil dan saya lihat ini bagian dari dialog,” paparnya.
Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni menambahkan pihaknya mengaku terus berupaya melakukan pendekatan dengan kelompok KKB atau TPN-OPM yang selama ini sering terlibat konflik bersenjata dengan TNI-Polri di wilayah Intan Jaya.
Video Pilihan: Chelsea Gaet Sponsor Baru, Kendaraan Listrik Habiskan Anggaran Hingga Truk ODOL
Dia mengaku komunikasi sudah dibangun lama hanya saja butuh kesabaran ekstra sampai benar-benar komunikasi yang dibangun membuahkan hasil.
“Tentu saja komunikasi sudah kami lakukan berkali-kali, pakai pendekatan kultural, kekeluargaan, melalui gereja, tokoh masyarakat kampung, Lembaga DPRD Intan Jaya semua kami lakukan. Hanya memang tidak bisa instan, butuh kesabaran ekstra untuk benar-benar bisa membangun kesadaran dan persepsi yang sama dengan saudara-saudara kita ini,” ungkap Natalis.
Menurut dia, saat ini kelompok TPN-OPM terpecah ke dalam beberapa kelompok yang masing-masing ingin menunjukkan eksistensi diri mereka. Ada kelompok Sabinus Waker yang memang sudah eksis sejak dulu tetapi juga ada kelompok-kelompok baru yang baru keluar dari Paniai dan Puncak, Puncak Jaya.
“Kalau group Sabinus Waker itu kita sudah lama berhasil dekati dan mereka memang menepati janji untuk berhenti perang. Jadi yang baru-baru muncul ini adalah kelompok baru yang tembak sana, tembak sini hanya untuk menunjukan eksistensinya dan tidak jelas juga maunya apa. Ini yang memang akan terus kita upayakan dialog atau pendekatan, hanya itu tadi harus ekstra sabar dan sabar,” lanjut Natalis.
Dia berharap, agar pendekatan yang selama ini dilakukan termasuk juga oleh TNI/Polri bisa membuahkan hasil positif agar kelompok KKB/TPN-OPM bisa memahami pesan yang disampaikan untuk berhenti berperang karena faktanya saat ini menimbulkan korban jiwa di kalangan sipil, utamanya anak-anak dan perempuan.
“Jadi kami ingin saudara-saudara kita ini berhenti perang, karena sudah banyak korban. Tentu kalau ada dialog kita akan pastikan betul mereka juga aman dan dari sana kita bisa bangun komitmen Bersama,” lanjutnya.
Natalis mengakui, akibat konflik berkepanjangan, pembangunan di Intan Jaya tidak bisa berjalan maksimal dan efektif.
Kata Natalis, setidaknya kalau kita bicara pembangunan fisik, Kesehatan, Pendidikan, dan juga ekonomi hampir pasti sangat terganggu. Ini yang dirasakan karena gangguan keamanan terus terjadi.
"Harap saja himbauan-himbauan kami selama ini bisa didengar sehingga situasi keamanan bisa kita kendalikan dan kami bisa membangun Intan Jaya dengan aman dan damai,” pungkas Natalis.
KEYWORD :Ketua DPR Papua Jhony Banua Rouw Bupati Intan Jaya KKB Papua