Jum'at, 26/04/2024 11:04 WIB

Trik Menanam Bawang Merah pada Musim Hujan

Sentra bawang merah di Pulau Jawa antara lain Majalengka, Bandung, Garut, Cirebon, Tegal, Grobongan, Nganjuk, Probolinggo, Batu, Kediri, Malang serta wilayah sekitarnya.

Bawang merah. (Foto: Ist)

JAKARTA, Jurnas.com - Bawang merah merupakan salah satu dari 12 komoditas dasar pertanian yang terus dijaga Kementerian Pertanian (Kementan). Kebutuhan nasional bawang merah senilai 0,97 juta sampai dengan 1,1 juta ton rogol kering panen per tahunnya.

Sentra bawang merah di Pulau Jawa antara lain Majalengka, Bandung, Garut, Cirebon, Tegal, Grobongan, Nganjuk, Probolinggo, Batu, Kediri, Malang serta wilayah sekitarnya.

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto terus mendorong agar bawang merah berdaya saing melalui peningkatan produksi, produktivitas, dan akses pasar, yang didukung dengan sistem pertanian modern ramah lingkungan.

"Mendukung hal tersebut, Direktorat Jenderal Hortikultura mengawal pengembangan bawang merah mulai dari pemberian bantuan benih, sarana produksi, pengendalian OPT hingga bantuan pasca panen," ujarnya.

Koordinator Bawang Merah dan Sayur, Mutiara Sari mengatakan, data ATAP BPS 2020, total produksi nasional bawang merah 1.815.445 ton dengan kebutuhan sebanyak 974.741 ton.

"Sementara itu, target produksi 2021 sebesar 1.622.396 ton untuk mencukupi produksi, pasokan dan harga stabil. Guna mendukung hal tersebut, turut dibentuk 224 kampung bawang dengan alokasi APBN 2021 seluas 3.181 hektare," terangnya. 

Mutiara menjelaskan, budidaya bwang merah pada musim hujan memiliki tantangan tersendiri. Terhitung mulai dari tingkat serangan organisme pengganggu (OPT) yang tinggi, ancaman banjir, penggunaan pupuk dan pestisida yang tinggi, termasuk penanganan pascapanen yang lebih lama.

"Solusinya, gunakan rainshelter dan irigasi kabut guna efisiensi produksi bawang merah," ujarnya.

Petani champion asal Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Akad menambahkan, penanganan pasca panen juga turut diperhatikan.

"Pada proses penjemuran, setelah dicabut, bawang merah diletakkan secara berjajar dengan posisi berdiri dan tertutup daun sampai kering total. Gunanya agar bawang merah tidak mengalami kerusakan saat disimpan," ujarnya.

Dosen Agroteknologi UNS, Eddy Triharyanto mengatakan bahwa penanganan OPT harus diwaspadai sejak dini pada musim hujan. Hama semacam antraksnosa yang disebabkan oleh jamur pada tanaman bawang yang dapat dilihat dengan munculnya bercak putih pada bawang.

Guna mengatasi, bisa dilakukan dengan cara aerasi dan draenasi. "Selain pengendalian hama terpadu pada musim hujan, pengaturan aerasi dan drainasi sangat penting diperhatikan untuk pembuatan saluran draenasi di dalam, sehingga bedengan memiliki kondisi tanah tidak jenuh air (atus)," terangnya.

Hal lain yang turut menjadi bahan perhatian adalah proses pelayuan. Pada masa ini, dijaga agar warna kulit bawang merah lebih merah dan mengkilap.

"Panen pada musim hujan juga perlu memperhatikan pengeringan. Antara lain perlu membuat para – para untuk tempat ikatan bawang merah agar mudah digantung dan diberi plastik untuk melindungi dari tetesan air hujan," pungkasnya.

KEYWORD :

Barang Merah Musim Hujan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :