Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed (Foto: Reuters)
Addis Ababa, Jurnas.com - Parlemen Ethiopia mengukuhkan petahana Abiy Ahmed sebagai perdana menteri untuk masa jabatan lima tahun, pada Senin (4/10).
Pengukuhannya memperkuat kekuasaan di dalam negeri, di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional atas penanganan konflik di Ethiopia utara.
Dikutip dari Reuters, partai Abiy menang telak dalam pemilihan Juni lalu. Dia dilantik dalam sebuah upacara yang diadakan di ibukota Addis Ababa, dan dihadiri oleh beberapa kepala negara Afrika.
Presiden Sahle-Work Zewde mengatakan kepada parlemen, bahwa prioritas pemerintah termasuk mengurangi inflasi yang mencapai sekitar 20 persen tahun ini, dan biaya hidup, serta mengurangi pengangguran.
PBB telah memperingatkan bahwa ratusan ribu orang mengalami kelaparan di wilayah utara Tigray yang dilanda perang di Ethiopia. Konflik pecah di sana 11 bulan lalu antara pasukan federal dan pasukan yang setia kepada Front Pembebasan Rakyat Tigrayan (TPLF), partai politik yang menguasai Tigray. Ribuan orang tewas dan lebih dari 2 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Pada Kamis pekan lalu, Ethiopia mengumumkan akan mengusir tujuh pejabat senior PBB dan memberi mereka waktu 72 jam untuk pergi, sebuah langkah yang ditolak oleh PBB.
Ethiopia menuduh pejabat PBB mengalihkan bantuan dan peralatan komunikasi ke TPLF, gagal menuntut pengembalian truk bantuan yang dikerahkan ke Tigray, melanggar pengaturan keamanan dan menyebarkan informasi yang salah.
Amerika Serikat juga mengutuk pengusiran dan memperingatkan bahwa tidak akan ragu untuk menggunakan sanksi sepihak terhadap mereka yang menghalangi upaya kemanusiaan.
Abiy diangkat sebagai perdana menteri oleh koalisi yang saat itu berkuasa pada 2018, dan menjanjikan reformasi politik dan ekonomi.
Dalam beberapa bulan menjabat, dia mencabut larangan partai oposisi membebaskan puluhan ribu tahanan politik, dan mengambil langkah untuk membuka salah satu pasar terakhir Afrika yang belum dimanfaatkan.
KEYWORD :Abiy Ahmed Ethiopia Perdana Menteri
