Selasa, 23/04/2024 15:40 WIB

Enam Negara Balkan Terancam Gagal Masuk Uni Eropa

Kebuntuan ini menjadi titik terendah dalam strategi Uni Eropa untuk membawa Serbia, Kosovo, Bosnia-Herzegovina, Montenegro, Albania dan Makedonia Utara, bersamaan dengan meningkatnya ketegangan di perbatasan Kosovo-Serbia.

Bendera Uni Eropa (Foto: UB Post)

Brussels, Jurnas.com - Uni Eropa tidak dapat lagi menyetujui untuk memberikan jaminan keanggotaan di masa depan kepada enam negara Balkan, yang pernah dijanjikan masuk ke dalam blok tersebut.

Kebuntuan ini menjadi titik terendah dalam strategi Uni Eropa untuk membawa Serbia, Kosovo, Bosnia-Herzegovina, Montenegro, Albania dan Makedonia Utara, bersamaan dengan meningkatnya ketegangan di perbatasan Kosovo-Serbia.

Menurut rancangan deklarasi jelang KTT pada 6 Oktober mendatang yang bocor ke Reuters, terjadi setidaknya dua putaran pembicaraan tanpa kesepakatan.

Negara-negara Uni Eropa tidak akan mengungkapkan posisi mereka, tetapi negara-negara utara yang kaya seperti Denmark, Prancis dan Belanda takut terulangnya aksesi Rumania dan Bulgaria pada 2007 silam, dan migrasi pekerja Eropa timur yang dikelola dengan buruk ke Inggris yang membuat banyak warga Inggris menentang Uni Eropa. Sementara Bulgaria menentang Makedonia Utara bergabung karena perselisihan bahasa.

Bahkan jika beberapa bahasa akhirnya disepakati, malaise mencerminkan kelumpuhan dalam rencana Uni Eropa untuk membangun "cincin persahabatan" dari Ukraina ke Tunisia dengan menawarkan hubungan yang lebih erat, perdagangan dan bantuan.

Sebaliknya, China dan Rusia melanggar batas dengan investasi dan pengaruh. Pada Januari, Serbia adalah negara Eropa pertama yang menerima vaksin COVID-19 China untuk inokulasi massal.

Uni Eropa juga secara tidak langsung memperburuk ketegangan di wilayah berpenduduk 20 juta orang, kata sejumlah diplomat anonim, karena warga Balkan bermimpi bergabung dengan Uni Eropa setelah perang etnis tahun 1990-an ketika Yugoslavia hancur.

Pasukan NATO meningkatkan patroli di Kosovo pada Senin kemarin di dekat perlintasan perbatasan yang telah diblokir oleh warga Serbia setempat, yang marah dengan larangan mobil dengan plat nomor Serbia memasuki negara itu.

Serbia tidak mengakui deklarasi kemerdekaan Kosovo tahun 2008 dan telah memulai manuver militer di dekat perbatasan.

"Mereka harus berperilaku tidak baik agar diperhatikan," kata seorang diplomat senior Uni Eropa di Brussel yang terlibat dalam kebijakan Balkan.

"Ada kemerosotan di Balkan yang berasal dari hilangnya minat ibu kota Uni Eropa," sambung diplomat tersebut.

KEYWORD :

Negara Balkan Uni Eropa Deklarasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :