Logo Google (Foto: Doknet)
Luksemburg, Jurnas.com - Google mengkritik perlakuan regulator antimonopoli Uni Eropa yang dianggap lebih lunak kepada kompetitornya, Apple, di tengah upaya raksasa teknologi itu meminta pembatalan denda sebesar 4,34 miliar euro terkait dengan sistem operasi Android.
Dalam sidang di depan panel lima hakim yang berlangsung di Pengadilan Umum, Luksemburg pada Senin (27/9), Google menyebut Android telah menjadi kisah sukses besar persaingan di tempat kerja.
Sebelumnya, pada 2018 lalu Komisi Eropa mendenda Google karena menggunakan Android sejak 2011 untuk menggagalkan saingan dan memperkuat dominasinya dalam pencarian internet.
Harga iPhone Anjlok di Rusia
"Komisi menutup mata terhadap dinamika persaingan yang nyata dalam industri ini, antara Apple dan Android," kata pengacara Google Matthew Pickford kepada pengadilan dikutip dari Reuters.
"Dengan mendefinisikan pasar terlalu sempit dan mengecilkan batasan kuat yang dipaksakan oleh Apple yang sangat kuat, Komisi telah keliru menemukan Google menjadi dominan di sistem operasi seluler dan toko aplikasi, padahal sebenarnya adalah pengganggu pasar yang kuat," katanya.
Pengacara komisi, Nicholas Khan, membantah ada perlakuan istimewa terhadap Apple karena pangsa pasarnya yang kecil dibandingkan dengan Android.
"Membawa Apple tidak banyak mengubah banyak hal. Google dan Apple mengejar model yang berbeda," terang dia kepada pengadilan.
Tekan Serbia, Uni Eropa: Pilih Kami atau Rusia
"Perilaku Google menolak peluang untuk kompetisi," katanya, mengutip kebijakan yang memaksa produsen ponsel untuk menginstal Google Search, browser Chrome dan toko aplikasi Google Play di perangkat Android, dan pembayaran dengan menginstal Google Search terlebih dahulu.
Android digunakan oleh sekitar 80 persen smartphone dunia. Kasus ini adalah yang paling penting dari tiga kasus Uni Eropa melawan Google, karena kekuatan pasar Android. Google telah mengumpulkan lebih dari 8 miliar euro denda antimonopoli Uni Eropa dalam satu dekade terakhir.
KEYWORD :Google Android Antimonopoli Uni Eropa Apple Sistem Operasi