Jum'at, 19/04/2024 05:53 WIB

Transformasi Teknologi Alsintan Ubah Wajah Pertanian

Penggunaan teknologi dapat maksimal, jika kualitas sumber daya manusia (SDM) mumpuni. 

Balai Penyuluhan Pertanian, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. (Foto: Ist)

Yogyakarta, Jurnas.com - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) menjadi lokomotif transformasi teknologi alsintan. Kegiatan pertanian kini lebih efektif, efisien, dan tingkat produktivitasnya lebih tinggi.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menerangkan, saat ini Indonesia sudah memasuki era 4.0. Parameternya adalah implentasi teknologi pada berbagai sektor pertanian.

"Oleh karena itu, semua SDM (sumber daya manusia) pertanian yang terlibat harus bisa memanfaatkan teknologi agar produktivitas pertanian terus terjaga bahkan meningkat. Kita menjadi tumpuan bangsa untuk saat ini, tidak boleh lengah," kata Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi mangatakan, penggunaan teknologi dapat maksimal jika kualitas SDM mumpuni. Dan, Kementan saat ini terusenaikkan grade kompetensi SDM melalui pelatihan hingga sertifikasi.

"Saya bisa katakan, dalam upaya peningkatan produktivitas pertanian, 50% merupakan kontribusi dari SDM yang unggul dan berkualitas. Lalu, 25% lainnya merupakan hasil dari penerapan inovasi teknologi dan penyedian sarana prasarana. Ada juga 25% yang merupakan hasil peraturan dan kebijakan yang berpihak pada petani," ujar Dedi.

Sebagai wujud komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan produktivitas pertanian, program alsintan terus mengalami penguatan. Treatmentnya, melalui kegiatan pendampingan petani yang diselenggarakan Polbangtan Yogyakarta Magelang (YoMa). Kementan pun memberikan fasilitas alsintan kepada petani Teras, Kabupaten Boyolali.

Geraldo A. Rimartin, salah satu Tenaga Kependidikan Polbangtan YoMa yang bertindak sebagai penanggung jawab kegiatan menjelaskan, alsintan berupa traktor tangan dan rice transplanter telah diserahterimakan kepada kelompok tani Desa Teras oleh Kementan melalui pihaknya.

Geraldo menambahkan bahwa fasilitasi ini merupakan bentuk dukungan Kementan untuk mewujudkan peningkatan produktivitas pertanian. Pemanfaatan alsintan ini akan meningkatkan efisiensi pertanian. Penerapan teknologi otomatis akan berdampak pada efisiensi biaya input.

"Traktor tangan dan Rice transplanter merupakan alat mesin pertanian yang berfungsi mempermudah petani untuk mengolah tanah dan penanaman padi secara otomatis, sehingga dapat memperingan pekerjaan petani dan menghemat kebutuhan SDM, yang artinya juga akan menekan biaya input, sehingga dapat mengungkit keuntungan produksi yang lebih tinggi," terangnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kegiatan tidak berhenti pada tahap fasilitasi saja, namun akan ada kegiatan lanjutan.

"Bekerjasama dengan penyuluh setempat, Almun yang kami terjunkan dalam kegiatan pendampingan ini tentu akan mendampingi petani untuk mengoperasikan alat tersebut dan melakukan monitoring rutin," tambah Geraldo.

Penyerahan fasilitasi alsintan tersebut turut dihadiri oleh Ketua DPRD Boyolali, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Boyolali, serta pejabat Dinas terkait. Marsono, Ketua DPRD Boyolali, mengapresiasi langkah yang dilakukan Kementeri Pertanian tersebut.

"Apa yang telah dilakukan Kementerian Pertanian ini sangat kami apresiasi. kekurangan SDM dalam pertanian memang salah satu solusinya yaitu dengan menggunakan teknologi Alsintan ini untuk menjaga bahkan meningkatkan produktivitas," ujar Marsono.

Pada akhir acara, Jihanto, Kepala Dinas Pertanian Boyolali berpesan kepada seluruh anggota yang hadir agar menjaga dan memanfaatkan fasilitasn alsintan tersebut dengan sebaik-baiknya dan tidak disalahgunakan.

KEYWORD :

Transformasi Teknologi Alsintan Polbangtan YoMa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :