Kamis, 25/04/2024 10:51 WIB

Pemimpin Taliban Cari Uluran Tangan Asing untuk Pengungsi Afghanistan

AS telah memberikan hadiah $ 5 juta dan dia juga telah diberi sanksi oleh PBB, dengan tuduhan termasuk berhubungan dengan al-Qaeda.

Seorang anggota pasukan Taliban duduk di atas kendaraan lapis baja di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, pada 16 Agustus 2021. (Foto: Reuters/Stringer)

Kabul, Jurnas.com - Seorang pemimpin Taliban telah mendesak tindakan dan bantuan dari masyarakat internasional, termasuk lembaga donor, untuk membantu pengungsi Afghanistan menjelang musim dingin yang mendekat.

Dalam beberapa hari terakhir, kelompok bantuan telah memperingatkan Afghanistan menghadapi "krisis kemanusiaan yang akan datang" jika bantuan dan sumber daya tidak dikirim ke negara itu.

Kemiskinan bisa melonjak hingga 97 persen pada pertengahan tahun depan, menurut Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), karena kelaparan dan kekeringan memaksa ribuan orang pindah ke kota-kota untuk mencari perlindungan.

Menteri Pengungsi Taliban, Khalil-ur-Rahman Haqqani, mengatakan sementara ribuan orang mengungsi, sekarang ada perdamaian di Afghanistan dan semua orang bisa kembali ke rumah.

"Diperkirakan 20.000 orang berada di Kabul dari lembah Panjshir," kata Haqqani kepada Al Jazeera. Prioritasnya adalah Kabul karena merupakan kota terpadat dan menampung jumlah pengungsi tertinggi."

Haqqani menambahkan bahwa orang-orang akan diberikan bantuan untuk kembali dan membantu membangun kembali rumah mereka jika telah rusak. Tetapi interaksi apa pun dengan Haqqani kemungkinan akan rumit karena pemerintah AS telah menetapkannya sebagai "teroris global".

AS telah memberikan hadiah $ 5 juta dan dia juga telah diberi sanksi oleh PBB, dengan tuduhan termasuk berhubungan dengan al-Qaeda. Kelompok itu mengatakan sanksi seharusnya dihapus menyusul kesepakatan yang ditandatangani oleh AS di Qatar tahun lalu.

Dia mengatakan tahap selanjutnya dari rencana tersebut adalah membuat kota-kota khusus di setiap provinsi dari mana orang-orang dipindahkan dan dirancang untuk memiliki fasilitas serta pekerjaan dalam pembangunan, jasa, konstruksi dan pertanian bagi masyarakat setempat.

"Alasannya adalah untuk memastikan ada solusi satu jendela bagi mereka yang ingin membantu, memusatkan kebutuhan dari seluruh negeri, mengurangi pemborosan, menghilangkan korupsi, dan memastikan semua bantuan menjangkau mereka yang paling layak mendapatkannya," tambahnya.

Haqqani mengaku memang ada masalah cash flow, tapi insya Allah masalah ini perlahan kita atasi juga." Yang paling penting adalah perdamaian di Afghanistan tidak menjamin adanya pengungsi atau orang terlantar," tambahnya.

Pada Jumat, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi meminta negara-negara untuk terlibat dengan Taliban atau mengambil risiko krisis kemanusiaan.

Berbicara di Islamabad, ibu kota negara tetangga Pakistan, Grandi mengatakan masyarakat internasional seharusnya tidak hanya memberikan bantuan kepada negara yang dilanda kemiskinan itu, tetapi juga menerima pengungsi Afghanistan.

Pada hari Rabu, penasihat keamanan nasional Pakistan Moeed Yusuf juga meminta masyarakat internasional untuk "terlibat" dengan Taliban atau mengambil risiko kembalinya ketidakstabilan di Afghanistan.

Sebelum pengambilalihan Taliban, sepertiga dari produk domestik bruto (PDB) negara itu diambil dari pendanaan asing.

Taliban mengambil alih Kabul bulan lalu setelah dengan cepat merebut lebih dari selusin ibu kota provinsi dalam waktu kurang dari dua minggu. Setelah jatuhnya Kabul, AS dan negara-negara lain, termasuk sekutu NATO, mengevakuasi ribuan warga dan warga negara Afghanistan yang memenuhi syarat.

Belum ada pemerintah yang mengakui pemerintahan sementara Taliban. (Aljazeera)

KEYWORD :

Pemimpin Taliban Bantuan Asing Pengungsi Afghanistan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :