Kamis, 25/04/2024 12:47 WIB

Taliban Ingin Terlibat dalam Distribusi Bantuan Asing

Pemerintahan Taliban yang menguasai Afghanistan mengusulkan komite gabungan yang terdiri dari para pejabatnya dan perwakilan internasional, untuk mengkoordinasikan bantuan asing yang mencapai miliaran dolar.

Molvi Alam Gul Haqqani (tengah), kepala kantor paspor, memeriksa dokumen setelah Taliban mengumumkan pembukaannya kembali. (Foto: AFP)

Kabul, Jurnas.com - Pemerintahan Taliban yang menguasai Afghanistan mengusulkan komite gabungan yang terdiri dari para pejabatnya dan perwakilan internasional, untuk mengkoordinasikan bantuan asing yang mencapai miliaran dolar.

Namun belum pasti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan pemerintah asing akan mendukung perjanjian semacam itu, karena akan meningkatkan akses Taliban ke pendanaan internasional, di mana pejabatnya telah dikesampingkan karena sanksi.

Penarikan tiba-tiba bantuan asing tahun lalu menyusul penarikan tergesa-gesa oleh Amerika Serikat dan kemenangan Taliban pada Agustus, membuat ekonomi rapuh Afghanistan di ambang kehancuran. Harga pangan naik dengan cepat, menyebabkan kelaparan yang meluas.

Sanksi Barat yang ditujukan kepada Taliban juga mencegah lewatnya pasokan dasar makanan dan obat-obatan, meskipun hal ini telah mereda setelah pengecualian disahkan oleh Dewan Keamanan PBB dan AS pada Desember tahun lalu.

PBB juga meminta donasi sebesar US$4,4 miliar bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan pada tahun 2022, dan Gedung Putih mengumumkan akan menyumbangkan tambahan US$308 juta.

"Tujuan komite ini adalah koordinasi di tingkat yang lebih tinggi untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional dan untuk mendistribusikan bantuan bagi orang-orang yang membutuhkan," kata Wakil Perdana Menteri Afghanistan Abdul Salam Hanafi pada Kamis (13/1).

"Kami meminta komunitas internasional agar mereka menggunakan kapasitas pemerintah untuk tujuan bantuan mereka," lanjut dia.

Pemerintah asing diwanti-wanti bahwa jutaan orang bisa kelaparan saat krisis ekonomi meningkat, meningkatkan bantuan kemanusiaan tetapi ingin agar tetap bebas dari campur tangan pemerintah.

Salah seorang juru bicara kementerian keuangan Afghanistan mengatakan diskusi akan berlangsung selama 24 jam ke depan dengan PBB, untuk proposal pembentukan badan bersama.

Wakil Sekjen PBB untuk Afghanistan Alakbarov mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa badan-badan PBB telah mengkomunikasikan persyaratan mereka kepada Taliban mengenai bantuan.

KEYWORD :

Taliban Komite Gabungan Bantuan Asing Afghanistan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :