Sabtu, 11/05/2024 09:55 WIB

BBUSKP Punya Peran Strategis Sukseskan Program Gratieks

Kemampuan laboratorium sangat ditentukan oleh kemampuan pengembangan dan penerapan metode pengujian yang cepat, valid, dan akurat.

Kepala Badan Ketahan Pangan (BKP), Kementerian Pertanian (Kementan), Bambang. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang  mengatakan, Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP) memiliki perang penting dalam menyuskseskan program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks).

Demikian disampaikan pada Webinar Pengembangan Metode Diagnosis Organisme Penggangu Tumbuhan Karantina (OPTK) dalam Mendukung Program Gratieks, yang digelar BBUSKP pada Kamis (16/9).

"Peran laboratorium sangatlah penting dalam melaksanakan tindakan karantina yaitu untuk memastikan media pembawa yang dilalulintaskan bebas dari Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK), OPTK dan aman dari cemaran mikroba dan cemaran kimiawi," ujar Bambang.

Menrutu Bambang, kemampuan laboratorium sangat ditentukan oleh kemampuan pengembangan dan penerapan metode pengujian yang cepat, valid, dan akurat.

Karena itu, lanjut Bambang, BBUSKP sebagai UPT laboratorium dituntut untuk dapat mengembangkan metode standar secara cepat dan mendesiminasikan ke seluruh laboratorium UPT lingkup Badan Karantina Pertanian.

"Kami berharapseluruh laboratorium UPT lingkup Badan Karantina Pertanian agar terus meningkatkan kapasitas dan kemampuan dalam melakukan pengujian dalam rangka pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK/OPTK serta mendukung Program Gratieks," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BBUSKP, Sriyanto  menyampaikan bahwa untuk menjamin keberlangsungan dan keberterimaan ekspor komoditas pertanian di pasar global, ada tiga hal penting perlu diperhatikan yaitu kuantitas, kualitas, dan kontinuitas produk.

"Karena itu BBUSKP dituntut mampu memberikan kontribusi nyata meningkatkan daya saing dan kualitas komoditas produk pertanian Indonesia dalam mendukung program Gratieks, yaitu melalui  pemberian layanan pengujian laboratorium," ujarnya.

Tujuan pengujian tersebut, lanjut dia, untuk memastikan, komoditas tersebut sehat dan aman untuk dikonsumsi (dibawah Standar Batas Minimun cemaran mikroba (BMC), Standar Batas Maksimum cemaran kimiawi,Red), pengembangan metode uji standar serta pemberian bimbingan teknis pengujian laboratorium serta penerapan standar mutu laboratorium pada UPT lingkup Badan Karantina Pertanian.

"Untuk memberikan jaminan validitas hasil pengujian laboratorium, sangat ditentukan oleh kompetensi SDM, penggunaan metoda uji yang tervalidasi/terverifikasi serta ketersediaan sarana/prasarana laboratorium," katanya.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat memberikan sambutan dalam acara Merdeka Ekspor Pertanian di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 14 Agustus 2021 menargetkan untuk meningkatkan ekspor tiga kali lipat pada tahun 2024.

Untuk mewujudkan target tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan program mendorong ekspor produk pertanian ke berbagai negara, mempercepat produk ekspor pertanian, dan menggerakkan provinsi, kabupaten dan kota untuk menyelenggarakan ekspor.

Terbaru, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporakan nilai ekspor pertanian Indonesia pada bulan Agustus 2021 (MtoM) mengalami pertumbuhan positif, yakni 17, 89 persen atau tercatat mencapai US$ 0,34 miliar jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Kenaikan ini sejalan dengan aktivitas ekspor produk pertanian yang dikemas dalam konsolidasi merdeka ekspor 2021. Diketahui kegiatan tersebut digelar pada 14 Agustus lalu di 17 pintu bandara dan pelabuhan Indonesia dan menghasilkan devisa negara kurang lebih sebesar Rp 7,2 triliun.

Sebagai informasi, webinar ini menghadirkan pembicara kunci dari Departmen Teknologi Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Slamet Widodo. Dia menyampaikan Pengembangan Instrumen Portable berbasis Absorben/fluorescen spectroscopy untuk deteksi OPTK dan Keamanan/Mutu Pangan/Pakan.

KEYWORD :

BBUSKP Program Gratieks




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :