Tingkat Partisipasi Pemilihan Parlemen Kekuata Iran Lawan AS

Kamis, 20/02/2020 01:40 WIB

Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif menyerukan warga Iran untuk berpartisipasi dalam pemilihan parlemen yang akan dihelat pada Jumat (21/2).

Zarif mengatakan, partisipasi besar-besaran warga Iran dalam pemilihan parlemen akan memperkuat diplomasi Negeri Para Mullah melawan kebijakan sepihak Amerika Serikat (AS).

"Jika kita ingin memperkuat tangan tim saya di arena kebijakan luar negeri, mereka dapat lebih serius melawan sanksi. Kita harus memaksa AS kembali ke meja perundingan, bukan pembicaraan bilateral tetapi negosiasi bahwa AS sudah pergi dan itu adalah pembicaraan P5 +1," kata Zarif kepada wartawan pada pertemuan kabinet, Rabu (19/2).

"Seperti yang dikatakan Pemimpin bagi AS untuk bangun atas kekalahannya dan kembali ke meja perundingan, mencabut sanksi dan menebus kerugian yang ditimbulkan pada bangsa Iran, perlu mengetahui dan melihat bahwa sanksi tidak efektif dan orang-orang berpartisipasi dalam pemilu dengan sungguh-sungguh. Ini adalah dorongan terbesar bagi diplomasi Republik Islam untuk melawan kebijakan AS," tambahnya.

Zarif mengatakan, saatnya AS memahami kebijakan tekanan maksimumnya sudah gagal.

Ia menunjukkan, jutaan warga Iran dalam prosesi pemakaman komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam, Letnan Jenderal Qassem Soleimani, adalah bukti mereka tidak menerima kebijakan AS.

"Manifestasi terbaik untuk dukungan ini adalah partisipasi dalam pemilihan," tambahnya.

Iran akan mengadakan pemilihan parlemen pada 21 Februari untuk Majlis ke-11 (Parlemen) sejak Revolusi Islam 1979.

Lebih dari 7.000 kandidat bersaing dalam pemilihan untuk 290 kursi, lima di antaranya mewakili minoritas agama.

Pada hari yang sama, Presiden Iran, Hassan Rouhani juga mengatakan partisipasi publik yang inklusif dan antusias dalam pemilihan parlemen Jumat ini akan membuat marah AS.

Ia menekankan peran penting dari ruang legislatif dalam memajukan upaya pemerintah untuk menggagalkan sanksi Washington.

"Iran dapat menang atas kampanye tekanan AS melalui ketekunan dan kekuatan," kata Rouhani dalam pertemuan kabinet tersebut. (Press TV).

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2